Langsung ke konten utama

Buat apa Ngajar Koas?



waktu itu salah seorang dosen kami berbicara "taugak kalian kampus kalian bayar berapa ke kita? XXX per semester. ada seorang teman saya yang kerja di rs swasta ngomong ke saya, Piip ngapain sih kamu di rs y? ngajar koas dapet berapa sih?' saya jawab aja, ya situ dapet duit, tp saya dapet amal jariyah"

artikel ku kali ini kubuat untuk menghargai jasa guru-guru kami yang sudah menyempatkan waktunya. mereka punya keluarga yang perlu diurus, punya kesibukan yang harus dikerjakan, dan punya tugas yang harus diselesaikan. namun di tengah-tengah itu semua, beliau-beliau yang keren masih mau menyediakan waktu ntuk para koasnya.

di Sleman kami bertemu dr. laili Sp.OG dan dr. Ahmad Priyadi Sp.OG. beliau berdua beberapa kali memberikan kesempatan kepada kami untuk tindakan dan percaya sepenuhnya pada kami. contoh; saat operasi sesar kami diberi kesempatan jadi asisten steril dan beberapa kali dibimbing, kadang diminta melakukan suatu tindakan. kalau orang X masih memandang kami sebelah mata, masih diawasin bangetbanget kaya maling mau nyolong barang. tapi beliau berdua berbeda, membiarkan kami melakukan suatu hal, seakan yakin kami bisa.

dr. ahmad yang paling membimbing kami di sini. tiap pagi pukul 08.00 beliau selalu siap ke bangsal menyediakan kami ilmu dan cerita2 seru. kalau dr ahmad rajin membimbing, kita yang dibimbing pun harus rajin dalam memfollowup pasien bangsal. saat kami di sleman, beliau yang paling sabar menghadapi kami. di poli pun kami diberi kesempatan untuk memeriksa. padahal jumlah pasien saat itu menggunung, tapi beliau tetap sabar meskipun kami lama dalam memeriksa. beliau tetap mau memberi kesempatan dan mengarahkan kami jika kami salah.

aku gak habis pikir, jarang banget ada konsulen yang mau memberikan kesempatan periksa di poli. tahukah kalian kalau koas ada di poli, biasanya kami nembok seperti cicak. jika tidak beruntung kami benar benar seperti cicak. ada di tembok, tapi keberadaannya tidak digubris, antara ada dan tiada. hanya Tuhan dan nyamuk yang tahu kalau cicak ada di situ. kalau beruntung, setelah poli kami akan dibimbing, review dapat apa aja dan diberikan kesempatan diskusi. nah ini lebih dari beruntung, berulang kali kami disuruh periksa sama dr.ahmad.

beberapa hari sebelum bertemu dr. ahmad, sebenarnya aku kepikiran kangen stase anak klaten. waktu itu aku masih week awal stase obgyn di RS piip. di RS piip aku merasa ilmu kesehatannya hanya dapat sebesar biji zarah, di sana aku lebih mendapat ilmu akhirat. RS piip mengajarkan kami untuk bersabar mengahadapi cobaan, ikhlas menghadapi kesukaran, dan tulus dalam menolong. aku kangen stase anak klaten dimana kami koas dimanusiakan, terlebih sama dr. arif yang percaya banget sama koas. baru pertama kali mata saya melihat konsulen yang menghargai koasnya sebagai partner kerja.

eh gak lama kemudian ketemu dr. ahmad dan dr.laili yang sangat membimbing. walaupun stase sleman kami jam kerjanya 33jam / 48 jam. tetapi kami mendapat ilmu bermanfaat yang dapat kami gunakan agar menjadi dokter yang baik dan bisa menolong orang banyak. terima kasih kepada konsulen dan residen kami yang bersedia memberikan kami ilmu di tengah kesibukan. semoga Allah selalu memberkahi kehidupan keluarga dokter dokter semua.

***
waktu atase anak dulu, aku membuat sebuah tulisan di line @amgah;

Untuk apa mengajar koas??

pernah gak sih di antara kalian mikir kalo kita jadi konsulen. buat apa ngajar koas? dapet apa kita? mending nerima pasien dapet banyak. ngajar koas cm dapet capek. belum kalo koasnya kurang ajar/sikapnya nyeleneh.

menurut saya penghargaan yg didapatkan konsulen ktk ngajar koas gak sebanding. sama kaya kesejahteraan guru atau dosen yg mengajar murid muridnya. byk pilihan lain yg lebih enak

oleh karna itu saya sgt menghargai konsulen konsulen yg ngajar koas/residennya sepenuh hati. totalitas memberikan ilmu. dengan penghargaan ala kadarnya

seneng banget kalo ktmu konsulen yg meng anggap ngajar koas itu bukan buang2 waktu. atau yg gak "yah mesti ngajar lagi".

semoga Allah selalu melindungi dan memberi barokah kepada konsulen tsbt dan keluarganya. kebaikan berbalas kebaikan

copyright to amgah.blogspot.com

sumber gambar http://www.acarepharmacy.com


Komentar

  1. salalu salut sama sosok dokter-guru yang mengajar dan bekerja dengan ikhlas.
    Nice writing mas! baca tulisan mas Amgah jadi serasa pengen cepet2 koas :3

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar