Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Keberuntungan Ada untuk Orang yang Mencari

15 April 2017 “Mencari itu sama dengan menunggu. Menunggu itu sama dengan mencari” – Amgah, carilah sendiri makna dari kalimat ini  “See what no one else see. See what everyone else choose not to see” – Patch Adams Movie, makna dari kalimat ini dijabarkan di bawah. Artikel ini akan lebih menarik jika kita awali dengan mengingat kembali sebuah keberuntungan yang kita dapatkan di masa lalu. Rasakan bagaimana keberuntungan tersebut mampu mengubah suasana hati menjadi gembira. Hadirkan suasana tempat keberuntungan terjadi, orang-orangnya, barang-barangnya, tempatnya, hingga semua terasa semakin nyata. Aku yakin kita semua akan merasa bersyukur, bahagia, mengucapkan terima kasih pada Tuhan, dan hal-hal menyenangkan lainnya.                 Banyak orang bilang orang bejo akan mengalahkan orang rajin, orang rajin mengalahkan orang malas. Bejo (beruntung) ternyata berada di puncak rantai makanan. Tidak ada yang tahu kapan keberuntungan akan terjadi. Tidak ada yang tahu bagaimana k

Enaknya Korek Kuping dan Pentingnya Kotoran Telinga

Minggu pertama April adalah minggu terakhirku di Klaten. Dua minggu di sini sudah cukup merampungkan satu album kenangan indah, mulai dari lagu tentang kedokteran hingga lagu tentang pertemanan. Stase luar kota dapat dibilang ladang subur untuk bercocok pengalaman, namun hanya untuk petani-petani yang memang ingin bercocok tanam. Pengalaman pertama. Jika kuis family 100 memiliki pertanyaan “Penyakit telinga apakah yang paling sering didapatkan oleh Amgah ketika koas?” Maka MC akan bilang “survey membuktikan bahwa penyakit THT yang paling banyak didapatkan Amgah adalah!!! Jeng jeng jeng… kelainan liang telinga” Apa saja? Radang (Otitis Eksterna) dan sumbatan kotoran telinga (cerumen prop). Kasus pertama yang dibahas sekaligus kasus yang lebih berat adalah Otitis Eksterna. Kasus ini unik, sangat unik, karena hampir 80% dari Otitis Eksterna Difusa (OED) disebabkan oleh korek kuping -- seprintil cotton bud --  dan 60% pasien masih tetap ingin meneruskan hobi korek kupingnya.

Koas THT FK UGM di Klaten

     Stase luar kota adalah hal yang cukup seru, karena para koas dituntut untuk keluar dari zona nyaman. Hal ini pulalah yang mendorongku untuk menulis “ Tips Mencari Pasangan Hidup saat Koas”. Kalau kata mas X, koas itu "Tempat ditemukannya sikap orang yang gak ditemukan pas s1" Seru juga karena biasanya di luar kota, para koas akan mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk learning by doing. Seru juga karena kita bisa menjadi lebih mandiri.      Pagi-pagi buta (lebay, padahal cuma jam 5.00, aku menjemput para partnerku yang akan ke Klaten). Singkat cerita kami tiba di Klaten sekitar pukul 6.30. Tujuan pertama kami adalah asrama POTMA tempat kami akan tidur, mandi, dan lain-lain. Info; ibu penjaga potma baru datang jam 08.00, jadi berangkat jam 6 dari Jogja  rapopo , asal tidak lebih dari jam 7.      Setelah mendapat kamar, kami langsung beres-beres untuk tindhak (pergi) ke Rumah Sakit. Di RSUP Soeradji Tirtonegoro, kami pertama kali bertemu mas Yanuar. Mas Yanua

Quote Berkeluarga Dokter Anton

"Berkeluarga itu tidak mudah, tidak mengurangi masalah tp malah nambah masalah. Tapi berkeluarga itu membahagiakan, lebih membahagiakan" "Menikah lebih muda itu memang lebih menantang. Tapi gak saklek nikah muda ya jelek. Ada toh yang nikah muda tapi udah dewasa udah bisa saling memosisikan diri. Dan ada juga yang udah tua tapi tetep aja gakbisa saling memosisikan diri. Tergantung dek dan ya juga tetep harus diplanning - dr Anton copyright to amgah.blogspot.com sumber gambar; i.huffpost.com

Tips Mencari Pasangan Hidup saat Koas

Disadur dari akun line @amgah “Kalo kamu calon dokter dan mau nyari calon dokter juga. Perhatikanlah calonmu ketika koas. Niscaya ketauan pola pikirnya. Mana yang manja, mana yang mandiri, mana yg seneng menghibur orang, mana yang pengennya diturutin, mana yg terbuka, mana yg menyembunyikan, dst Atau kamu minta kepoin temen sekelompok koasnya. Gimana tuh dia selama koas, terutama stase luar kota.  Daya adaptasi diuji, orang yang tadinya di zona nyaman tibatiba harus keluar dari zona tsbt. Niscaya terlihat sedikit sikapnya yang tidak terlihat ketika berada di zona nyaman Cari yang sesuai sama kamu. Mau yang selalu berusaha ceria meskipun sedih? Monggo. Mau yang senyum terus meskipun capek? monggo. Mau yang gak suka ngeluh? Monggo. Mau yang selalu nyari hal nyenengin? Monggo. Mau cari yg suka hal hal menantang dan baik? Monggo. Enak dikelilingi orang-orang yang membahagiakan :D” Hati-hati, banyak orang yang di luar terlihat baik, tetapi ketika tertekan menjadi kelihata

Menghargai Orang Lain; Teguran untuk Pribadi

“Seneng banget kalo ketemu orang yang bilang/mikir "kalau saya melakukan A. Saya akan mengambil hak hak orang lain" atau "kalau saya melakukan B. Saya akan merugikan orang lain" Dimulai dari diri sendiri, menyebar ke orang orang terdekat, lama lama lingkungan kita semua seperti itu. Betapa indahnya kehidupan kalau sekitar kita seperti itu Dan coba dibayangkan betapa menyebalkannya jika karena ulah 1 orang, semua orang menjadi dicap buruk. Atau betapa menyedihkannya jika kita menjadi orang yang membuat orang lain jadi dicap buruk Pada akhirnya prinsip amar ma'ruf nahi mungkar memang paling top untuk masalah ini. Yuk kita sama sama saling mengingatkan untuk berbuat baik dan mencegah keburukan Saya meminta tolong ke diri saya sendiri dan teman teman semua untuk ketika ingin melakukan suatu hal. Tolong pikirkan efeknya juga ke orang lain. Jangan sampai apa yang kita lakukan justru berdampak buruk untuk orang lain. Justru! Buatlah apa yang kit

Pelangi di Dahlia 5 Sardjito

               Mungkin, jaga bangsal bagi beberapa koas adalah hal yang menyebalkan. Namun, koas itu sudah capek jangan dibikin menjadi semakin capek dengan berpikiran negatif, betul?  Jika kita jaga bangsal, anggaplah 36 jam kita akan berada di Rumah Sakit (RS). Masa mau kita 36 jam kerjaannya merengut terus merindukan hangatnya rumah. Di 36 jam RS, kita harus mendapatkan banyak hal membahagiakan, dengan seperti itu, jaga bangsal akan menjadi menyenangkan.      Hal di atas disebut sebagai reframing pikiran. Hal-hal yang kita pikir buruk, belum tentu benar-benar buruk. Aku pun masih belajar untuk dapat mengaplikasikan ilmu tersebut. Hari ini aku ingin menceritakan pengalaman menyenangkanku selama jaga bangsal. Siapa tau kesenangan ini menular ke pembaca dan pembaca sekalian mendapatkan kebahagiaan.     Semua berawal ketika aku kedapatan jaga malam minggu. Malam minggu bro, di saat orang lain pergi makan, pergi nonton bola, pergi ngobrol-ngobrol, aku jaga di rumah sakit.

Kisah Unyu di Balik Tirai Bangsal

                     Di satu malam, para koas semoga saja akan selalu mendapatkan pemandangan ini. Bukan bermaksud mendoakan orang lain untuk sakit, tetapi justru mendoakan orang untuk bersikap positif ketika sakit. Ada sepasang suami istri yang suaminya sakit, sang istri selalu setia menemani. Bahkan di ruang perawatan yang gaada tempat tidur, istrinya rela tidur di lantai dengan karpet, merawat luka dan kebutuhan suaminya. Sang suami yang dioperasi lehernya, tidak bisa tidur dan terus mengecek bekas operasinya. Sang istri pun ikut memerhatikan bekas operasi si suami, ikut-ikutan tidak tidur, sampai akhirnya mereka berdua sama-sama jatuh tertidur. Hatiku membatin “wah hebat sekali sang istri, selain rela merawat si suami, ia selalu tersenyum di depan sang suami” Semoga suaminya juga dapat membahagiakan istrinya. Cepat sembuh dan cepat pulang^^           Tulisan tersebut saya post di akun line @amgah, lalu ada seorang teman sebut saja @Zakky mengomentari “kemaren gw jug

Mencari Hikmah di Balik Bayi Makan Peniti

           Kami mendapat telfon dari IGD di suatu dini hari tepatnya pukul 2 pagi. Setelah persiapan singkat, dari bangsal kami langsung meluncur ke IGD. Syur, sampailah kami di IGD. Apa yang kami temui adalah seorang dedek imut berumur 5 tahun, bayi perempuan ini sepintas tak memiliki masalah apapun, aura dedek tenang, senyum-senyum, ketawa-ketawa. Usut punya usut setelah dr. Jessica bertanya pada orang tuanya, ternyata dedek kecil telah memakan sebuah peniti (yang cukup besar). Sayangnya peniti tersebut dimakan dalam keadaan terbuka. Jika digambar akan seperti ini Dedek….. kenapa penitinya dimakan….                Namanya bayi kecil, ia memiliki rasa penasaran yang tinggi. Bukan kesalahan si dedek rasanya karena belum mengerti bahwa peniti tidak boleh dimakan. Sayangnya kedua orang tua sedang tidak ada di tempat saat si dedek memakan peniti. Ceritanya salah satu orang tua sedang memakaikan popok si dedek. Namun tiba-tiba ada urusan mendadak yang mengharuskan sang bapa

Dilema Sosial Tenaga Kesehatan; Buah Simalakama

              Suatu hari aku mendapat seorang pasien IGD, sebut saja pak X. Pak X datang di malam hari mengeluhkan nyeri yang amat sangat. Ternyata tak hanya nyeri telinga yang ia keluhkan, tapi juga nyeri kepala yang tak tertahankan. Jika tidak minum anti-nyeri, ia menskor nyerinya 10 dari 10 (paling sakit). Ketika minum obat, nyerinya menjadi 4 atau 5 dari 10. Usut punya usut ternyata terdapat sekret di telinga kirinya yang ia keluhkan sakit.                 Dulu, pak X pernah mengeluarkan sekret darah dan nanah dari telinga kiri, tetapi sudah seminggu ini tidak pernah lagi mengeluarkan sekret telinga. Ketika kami coba periksa gendang telinga, pandangan kami tertutup oleh sekret. Alhasil dokter Jessica melakukan aural toilet (membersihkan liang telinga), setelah itu liang telinga menjadi bersih dan gendang telinga dapat dinilai. Gendang telinganya masih bagus, jika digambar kira-kira seperti ini; Tentu saja gambar ini sangat tidak ideal ya, dibuat dengan touchpad l