Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Lomba Kebaikan dan Manisnya Kehidupan

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya, begitulah kurang lebih arti ucapan yang kukatakan seraya menutup Qur’an hari ini. Aku tersenyum karena mengingat senyuman yang lain. Aku berangkat karena sudah waktunya menyongsong hari ini. Ketika di mobil, saat perjalanan ke kampus aku mengingat kejadian beberapa hari lalu. Hari itu aku bertemu dengannya, seorang sahabat lama atau “teman” lama. Hari itu kami bertemu di sebuah perjalanan. Adanya dia di sampingku sempat membuatku membeku sebelum ia berhasil mencairkan suasana seperti biasanya. Sebut aja “dia” dia memiliki rupa yang cantik, tidak terlalu tinggi, tidak terlalu gendut, juga tidak terlalu kurus, sisanya aku serahkan padamu untuk mendeskripsikan seperti apa seorang wanita cantik. Aku sedang memerhatikan sebuah pengumuman yang ada di depanku. Lalu tiba-tiba dia mengambil handphoneku yang tergeletak tak bertuan “Gah, lo sekarang tahajud?” ia melihat alarmku dan deskripsi alarm yang tertera dalam reminder handphone

Ketika Gigi Tidak Lagi 32, Evolusi?

Saat kita sekolah dasar, bu guru selalu bilang bahwa gigi manusia saat kita sudah gede ada 32. Namun, seiring dengan perubahan zaman terjadi evolusi mini, gigi manusia dewasa tak lagi selalu 32. Banyak orang menjadi 28, bukan karena giginya copot. 28 gigi ini biasanya dialami oleh orang-orang yang sudah terpapar perubahan gaya hidup serba instan.                 4 Gigi yang diberitakan hilang adalah molar the third, molar terakhir. Gigi molar ketiga ini menjadi lumrah jika tak muncul. Setelah aku cek sumber penelitian, ternyata penelitian sudah mulai dilakukan di tahun 90an. Dipercaya, molar ketiga berhenti muncul salah satunya karena terjadi perubahan gaya hidup.                 Penjelasan simpelnya: Makanan yang instan dan mudah ditelan membuat proses pengunyahan menjadi mudah. Tubuh berpikir bahwa tanpa molar ketiga pun manusia tetap bisa mengunyah dengan baik. Molar ketiga “merasa” tak dibutuhkan dan akhirnya ia tidak muncul.                 Jika molar ketiga telah t

Intermezzo Metafisis, Struktur Tulang dan Analoginya

1. Diafisis: bagian tengah, yang panjang   2. Epifisis: bagian ujung ujung, proximal dan distal (pangkal dan akhir)      3. Metafisis: di antara. Saat tulang masih tumbuh terbentuk metafisis di antara epifisis (ujung) dan diafisis (tengah). Seperti ada celah agar tulang bisa menambah panjangnya. Kalau tidak ada celah tersebut tulang seperti tidak bisa bergerak karena sudah tak ada ruang kosong. “Celah” / ruang di antar tersebut terisi oleh epifisial growth plate.  Saat tulang sudah berhenti tumbuh, epifisal growth plate akan hilang terganti oleh epifisial line. Lucu ya, epifisial growth plate seperti “memberikan” ruang pada tulang agar ia dapat tumbuh. Namun ketika ia sudah tumbuh, tulang “menggantikan”nya dengan yang lain, yaitu epifisial line.  Jika dianalogikan dengan kehidupan seperti tak tahu diuntung. Namun jika dilihat dari sisi yang lain, mungkin saja si epifisial growth plate tidak ikut tumbuh bersama tulang. Sehingga tulang