Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

KOAS gak perlu ibadah dan gak perlu tau tips ibadah?

Well setiap orang memiliki kuasa atas dirinya di dunia. Setiap manusia mendapatkan sesuai dengan apa yang diusahakannya. Jika ia mencari dunia ia akan mendapatkan dunia, jika dia mencari dunia dan akhirat, niscaya ia akan mendapatkan keduanya. Supaya simpel dan gak kaya ceramah, kita langsung masuk aja ke contoh nyata.                 Koas penuh dengan ketidakpastian, sarjana saja sudah dirundung oleh ketidakpastian, koas lebih dari itu. Jika sarjana sering reskedul jadwal kuliah, koas pun terkadang tak jelas. Belum kita harus mengejar orang-orang yang harus kita kejar. Ketika orang itu ada di depan mata pun, belum tentu bisa terkejar, siapatau beliau ada rapat mendadak/sedang tidak mood untuk meladeni koas.                 Ada atau tidaknya kasus juga ketidakpastian. Di koas kita learn by doing , ada kasus barulah belajar. Jika kita tidak mendapatkan variasi kasus yang cukup, kita tidak belajar dengan baik, apa bedanya sama sarjana? Dan seringkali males banget kita baca buk

Apa yang lebih sulit dari OSCE anak? Ini Jawabannya

ilustrasi kaget Pertama perlu diketahui bahwa OSCE koas anak di kampus kami termasuk salah satu ujian yang paling ditakuti. Tingkat ketidaklulusannya cukup ada dan pun lulus, nilainya dapat dibilang terkadang mengenaskan. Oleh karena itu aku mengambil judul kirakira apa ya yang lebih sulit dari OSCE koas anak? Karena dalam beberapa hari ini ada satu topik yang entah kenapa selalu muncul di mobil. Mobil adalah salah satu tempat ngobrol… Eh tapi kita tidak membahas tentang mengobrol di mobil, yang kita bahas adalah apa yang diobrolkan di mobilnya. “Eh X, pokoknya ya, mau lo suka sama A kek, B kek, C kek, jangan sampai kehidupan personal lo menganggu kehidupan profesional lo.” “Gue setuju banget sama lo, Gah” “Tapi kaya gitu sulit loh” “Iya gue tau gah hahaha, perlu gue curhat? Gue baru aja ngerasain gaenaknya kerja bareng sama orang yang kaya gitu” “kaya gitu gimana?” “ya kehidupan personalnya memengaruhi kinerjanya” Baiklah, akhirnya ketemu jawaban apa yang

Inilah jawaban Amgah ketika ditanya persiapan Koas

Ilustrasi wawancara Rada jijik ya sama judulnya. Ya jadi kali ini kita akan membahas suatu kesalahan yang sudah kulakukan. Di sini kita akan menemukan sesuatu yang anti-mainstream. Mungkin kita sudah tahu bahwa koas perlu menyiapkan barang ini barang itu, tapi di sini kita tidak membahas barang. Kita juga tidak membahas bahwa koas butuh nyiapin jodoh dan memang jodoh itu tentatif. Sebenarnya apa sih yang perlu kita ketahui sebelum memasuki koas? Di akhir kita akan tahu kenapa Koas = Gak punya waktu Pernyataan itu adalah dusta terbesar yang sudah kutelan mentah-mentah. Eh, tapi tidak sepenuhnya kalimat di atas dusta, ada sisi benarnya. Namun, kalimat di atas perlu direvisi.                 Ketika aku mau masuk koas, sudah kutanamkan bahwa koas akan menyita 100% waktuku. Kalau aku koas, aku akan tidak punya kegiatan lain selain koas. Beberapa orang juga berkata demikian dan kemungkinan besar, orang di sekelilingmu juga berkata demikian. Jika ternyata orang di sekit