Langsung ke konten utama

Sejarah yang Dipelintir

"Ingatlah saudara! kalian punya nenek moyang (nama jenis manusia purba)"
***

Cerita manusia purba membuat kita lalai, lupa bahwa dari zaman dulu manusia itu sudah beragama dan pintar. Kita dipaksa memahami bahwa manusia purba itu "bodoh", tidak punya agama dan tidak paham IPTEK. Berkayakinan dinamisme dan animisme, serta hanya mampu memakai peralatan sederhana untuk menyambung hidup.

Padahal kaum 'Ad dan Tsamud adalah sebagian kecil contoh bagaimana peradaban zaman dulu pun sudah pintar. Mereka memahat gunung untuk dijadikan rumah. Mereka punya agama (yang seharusnya diemban) yaitu meng-Esakan Allah. Namun karena durhakanya kepada Allah, mereka mulai menyembah selain Allah. Lalu Allah kirimkan utusanNya dan berlanjutlah ceritanya (seperti di video yang kami lampirkan).

Sejatinya tugas manusia di bumi adalah menyambung hidup dengan beribadah kepada Allah. Sedangkan mengimani manusia purba versi buku-buku sejarah membuat kita memahami bahwa tugas manusia di bumi hanyalah menyambung hidup, tidak peduli meng-esakan Allah atau tidak. Memelajari manusia purba yang sejati adalah memelajari sejarah para nabi.

Dari sana kita memahami bahwasannya ke-Esa-an Allah (sudah) ada dari manusia pertama hingga saat ini. Berulangkali manusia membuat sesembahan selain Allah, berulangkali pula Allah mengirimkan utusanNya, dan berulangkali pula Allah menghukum kaum yang durhaka kepadaNya.

Namun kaum nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wassalam agak berbeda, kebinasaan kaumnya adalah kebinasaan seluruh dunia. Berakhirnya kaum nabi Muhammad adalah hari kiamat. Di hari itu pula semua manusia dibangkitkan dan dimintai pertanggungjawaban. Janganlah meminta hukuman Allah disegerakan seperti kaum-kaum sebelumnya. 

Manusia purba itu ada, beragama, dan sekarang punah. Orang yang tidak beriman diazab, sedangkan orang yang beriman meninggal dalam keimanan.
Kita pun akan menjadi manusia purba, namun bedanya tak ada yang memelajari kita.
karena setelah kita adalah surga atau neraka.

Sekarang kita masih bisa mengambil pelajaran dari kaum "manusia purba"
nanti ketika kita yang menjadi manusia purba, tidak ada lagi pelajaran dan hanya tersisa penyesalan. Mengapa dulu saya tidak beriman dengan benar? mengapa dulu saya mendustakan nabi Muhammad?
mengapa dulu saya mengejek orang-orang yang beriman? mengapa dulu saya mengejek orang-orang yang beriman...

"Manusia Purba" yang sesungguhnya

- kopi malam -
bagi yang tidak ingin meminum tak perlu repot mengambil cangkir
bagi yang ingin minum, silahkan dinikmati sebagai bensin untuk beribadah kepada Allah

copyright to amgah.blogspot.com

sumber gambar:
-http://islam.wikia.com/wiki/File:Prophet_Muhammad_Family_tree.jpg

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar