Langsung ke konten utama

Doakan Saudaramu



Kisah dari Ibnu Katsir رحمه الله, tentang 'Umar bin Khattab رضي الله عنه,

"Ada orang dari Syam yang sering bertemu dengan 'Umar (yang saat itu sudah menjadi amirul mukminin). Suatu saat orang tersebut tiba-tiba hilang dan 'Umar sudah jarang sekali melihatnya. 'Umar pun bertanya 'kemana si fulan?' lalu ada yang menjawab 'sekarang beliau futur, sering mabuk' 

'Umar pun mensurati orang Syam tersebut:

***
غَافِرِ ٱلذَّنۢبِ وَقَابِلِ ٱلتَّوْبِ شَدِيدِ ٱلْعِقَابِ ذِى ٱلطَّوْلِ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ إِلَيْهِ ٱلْمَصِيرُ
Allah, Maha mengampuni dosa, Maha menerima taubat, ketika (Allah) menghukum, maka hukumannya sangat keras. (Namun) Karunianya amat luas. Tidak ada tuhan selain Allah yang berhak disembah secara benar. Hanya kepada Allah lah kita kembali'
***

Lalu 'Umar berkata, doakan saudara kalian, semoga Allah membukakan hatinya dan menerima taubatnya

Orang Syam tersebut pun menerima surat 'Umar, ia berulangkali membaca surat dari Umar. Lalu ia pun bertaubat dan akhirnya meninggal dalam keadaan bertaubat.

---
diambil dari kajian ust. Abdullah Zaen ketika safari dakwah ke Masjid Al Hasanah Terban
kajian tentang nashihah sesama muslim, menginginkan kebaikan (agama) untuk saudaranya.
Kajian diberi judul "Kroni Setan" karena kroni setan tidak meng-inginkan kebaikan (agama) untuk saudaranya. Baik itu berupa pembiaran kekeliruan atau pun salah dalam menasihati.

copyright to amgah.blogspot.com

sumber gambar:
- https://muslimmatters.org/wp-content/uploads/duaa-old-hands.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Ahli Sunnah

Ahli --- A "saya seorang ahli membangun rumah" B "tolong pak, saya mau bangun rumah" A "maaf mas, saya gak bangun rumah"  *** A "saya seorang ahli kebidanan" *pasien mau melahirkan* A "maaf saya gak menolong melahirkan" *** A "saya ahlussunnah wal jama'ah" *adzan solat fardhu untuk berjama'ah di masjid A "maaf saya gak solat fardhu jama'ah di masjid" *** Semoga Allah menghindarkan kita dari sikap tersebut. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk tergelincir. Begitu pula setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mencari hidayah. Semoga Allah memberikan taufikNya agar kita terus mencari dan menjaga hidayah copyright to amgah.blogspot.com

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...