Langsung ke konten utama

Rangkuman Buku Social Intelligence Daniel Goleman


             Baru-baru saja saya memelajari ulang sebuah buku karangan Daniel Goleman berjudul Social Intelligence. Bukunya menarik, membeberkan fakta nyata yang sering diabaikan, menelanjangi cara manusia bersosialisasi, sekaligus melemparkan solusi-solusi terhadap permasalahan sosial terkini. Bahasanya ringan walau isinya berat. Tidak bertele-tele, berbobot dan tidak receh

Rangkuman lengkap klik di sini

contoh


  1. Apa yang dilakukan oleh seorang dewasa bisa jadi berasal dari pengalamannya saat masa kecil. Seorang anak yang diasuh orang tua dengan baik akan memiliki kemampuan sosial yang baik. Tetapi anak yang diasuh dengan tidak baik, cenderung memiliki 2 arah ekstrem. Ekstrem pertama; anak menjadi sangat ketergantungan akan suatu hal (wanita, makanan, minuman, mainan) dan anak tersebut jauh di lubuk hatinya memiliki suatu rasa takut dan rasa cemas. Ekstrem kedua; anak menjadi sangat menyimpan dan tidak mau menampakkan emosi (dan juga tidak pedulian).

2.   “A successful repair, the secret lies not in avoiding life’s inevitable frustrations and upsets but in learning to recover from them"




Rangkuman Buku Social Intelligence Daniel Goleman


3. Three styles of attachments
o   Avoidance; tends to hide their feelings, ignore others feelings, feels uneasy unsafe if something going to be emotionally close. Want to have some emotional gap, fear to feel and express emotion. this happened because of parents who ignored their children

o   Anxious type; tends to worry and insecure (anxious), dependent, clinging to something very hard. Need reassurance. happened in children whose parents are ambivalent, flipping from rage to tenderness

o   Secure base; the ideal type of attachment. Know when to cling when to let go <- a="" are="" base="" children="" consistent="" happened="" in="" parents="" providing="" secure="" span="" whose="">

4. Genes can affect someone’s life. But the end result is depend on someone action, whether they let their genes control them or they control their genes.

Rangkuman Buku Social Intelligence Daniel Goleman

5. “The wealthiest people are not the happiest”  Karena dengan datangnya uang, kebanyakan orang kaya cenderung menaikkan gaya hidup, menaikan batas ambang ‘pleasure’ padahal seharunsya menaikkan pemberian, cerdas secara sosial dalam menggunakan kekayaan.

Rangkuman Buku Social Intelligence Daniel Goleman

Rangkuman lengkap buku Social Intelligence (Kecerdasan Sosial) - Daniel Goleman klik di sini


copyright to amgah.blogspot.com
sumber gambar:
amazon.com
media.trb.com
experiencelife.com
natgeoeducationblog.wordpress.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar