Langsung ke konten utama

Kak Aku Pusing





Prolog
                “Kak aku pusing, pusing yang sebener-benernya pusing. Aku ambil banyak acara, acara A, B, belum sama C. Gimana ya kak”
                “Gah gw capek, udah selesai ujian masih aja diribetin ini itu”
                Tenang! Saya juga merasakan hal yang sama! Mungkin mayoritas orang di sekitarku juga merasakan hal yang sama, pusing. Topik kali ini aku ingin membahas tentang “Sukai apa yang kamu kerjakan.” Ketika (mungkin) kita mengerjakan apa yang kita kurang suka atau ketika kita dihadapkan pada posisi-posisi sulit.
 Ada pepatah yang mengatakan “bahagia itu mudah, buatlah orang lain bahagia karenamu” “Berbagi itu indah, kamu akan mendapatkan apa yang kamu berikan”

Inti
                “Kak aku pusing, pusing yang sebener-benernya pusing. Aku ambil banyak acara, acara A, B, belum sama C. Gimana ya kak”?
Cara paling utama dan yang paling fundamental adalah ikhlas, melakukan segala sesuatu karena Allah. Menurutku ikhlas merupakan ilmu tertinggi yang dapat dimiliki dengan mudah oleh beberapa orang tetapi bisa menjadi sulit untuk beberapa orang lain. Beberapa cara lainnya;
1. Selesaikan masalah yang membuatmu tidak nyaman. Contoh: kamu tidak menyukai pekerjaanmu karena kamu bekerja di ruangan yang panas, belilah kipas angin. Kamu tidak nyaman karena jadwal yang kamu hadapi sangat padat, planning dan tentukan prioritas dapat menjadi jawaban (tapi di sini tidak dibahas lebih lanjut). Cara yang ini terlalu abstrak dan sangat bergantung pada situasi yang ada. Cara yang kedua lebih umum dan semoga lebih membantu.
Cara 2. Bertemanlah dengan lingkungan yang baik. Lingkungan yang memiliki energi positif di mana orang-orang di sekitarmu saling menyemangati dan saling berbagi tawa. Di mana kita berbagi pikiran-pikiran positif berusaha mencari solusi dari setiap masalah, berusaha mencari yang indah di setiap yang buruk atau sesimpel bercanda membicarakan hal-hal lucu yang terjadi di sekitar. Memiliki teman yang dapat menjadi penyemangat ibarat memiliki mutiara di tengah air laut yang asin.  
                Cara 3 yang berhubungan dengan cara 2. Kalau bisa teman asik itu ada di pekerjaan. Sehingga bekerja serasa menjadi rumah. Ketika lingkungan pekerjaan dikelilingi oleh teman-teman yang baik, teman-teman yang positif. Cara 3 lanjutan adalah membuat lingkunganmu menjadi lingkungan yang baik. Tidak hanya sekadar mencari lingkungan yang baik tapi juga membuat lingkungan yang baik. Caranya? Keep positive! Seperti yang dikatakan Novan saat kampanye jadi ketua AMSA-UGM (sekarang dia jadi ketua AMSA-UGM)
                Cara 4, cintailah dirimu. Hal ini aku dapat dari salah seorang temanku ketika aku bilang bahwa aku stress. Dia bilang “cintai dirilo gah! Buat dirilo sendiri juga seneng. Mulai dari hal-hal simpel kaya lakuin hal yg lo suka. Sekarang lo suka apa?” “makan” “nah yaudah makan!” p.s: hati-hati cara ini dapat menjadi pisau bermata dua jika dilakukan berlebihan. Mencintai diri terlalu banyak -> makan banyak -> overweight -> penyakit
                Cara 5, bersyukur. (udah di bahas di artikel sebelumnya)
                Cara 6, refreshing (tapi ingat waktu). Mirip dengan cara ke-4, cintailah dirimu, sebagai manusia juga butuh penyegaran. Ketika penat dengan apa yang digeluti, terkadang keluar sejenak dari lingkaran itu dan mencoba hal baru dapat menghapus kepenatan yang ada.
                Wah udah enam cara dan jarum telah berdetak ke jam yang berbeda. Beberapa hal yang ingin aku garisbawahi adalah keep positive! Saling menyemangati, dan ujung-ujungnya kembali pada ikhlas. Semoga apa yang kita kerjakan dapat bermanfaat untuk kehidupan di dunia dan kehidupan kelak di akhirat.


p.s: Semoga kita dapat memiliki teman-teman pembuat tempe. Teman yang mampu mengubah kedelai menjadi tempe. Atau semoga kita dapat memiliki teman-teman yang ahli membuat kacamata, teman yang mampu membuat kita melihat lebih jelas. Karena sebenarnya nikmat lebih banyak dari musibah, suka lebih banyak dari duka, dan tawa lebih banyak dari tangis. Hanya saja terkadang sulit untuk melihat hal-hal positif itu.

 sumber gambar:
healthista.com
media.zenfs.com

copyright to amgah.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar