Langsung ke konten utama

Roda Berputar, Bumi Berputar

“Salah satu kunci sukses kehidupan adalah membaca. Karena dengan membaca kita dapat menemukan orang dengan masalah yang sama. Yang berbeda, orang tersebut telah menemukan solusinya dan menulisnya dalam sebuah buku.”
26 Desember 2011. Aku putuskan untuk membaca novel perahu kertas, ingin sekali aku lumat dalam satu 

hari. Tahu endingnya, tahu akhirnya. Tapi sepertinya aku salah, yang ingin aku tahu hanyalah, solusinya

****************.
            Bug. Bukan bahasa inggrisnya kumbang, tapi sound effect kena pukulan. Hatiku terpukul oleh quote tentang kunci sukses kehidupan. Membaca. Hari ini aku terperenyak dengan pelajaran bahasa Indonesia. Pikiranku terbang ke sebuah kelas dengan kursi dan meja kayu. Papan tulis dan spidol. Kipas angin dan lampu. Hanya satu yang tidak usah dilengkapi tetapi sudah lengkap, seorang guru.
            Seorang ibu berkata “Anak-anak cerita yang bagus adalah cerita yang unsur intrinsiknya lengkap. Ada yang tahu unsur intrinsik sebuah novel?”
            Murid-muridnya yang lugu menjawab “Unsur apa bu? Unsur berisik?”
            “Intrinsik! Hari ini kita akan belajar salah satu unsur intrinsik, yaitu plot cerita. Ada yang tau apa itu plot?”
            “Itu buuuu, buat nanem bunga ditaronya di plot.” Celetuk salah satu Murid. Murid-murid yang lain tak kalah bersuara
            “Gaul dimana sih lo, itu namanya pot, dodol.”
      Ibu guru pusing, mencoba menetralisir keadaan “Sudah-sudah  Plot itu terdiri dari pembukaan, konflik, diakhiri dengan resolusi. Kalau ibu boleh menambahkan setiap cerita pasti berakhir bahagia. Semua masalah, konflik, akhirnya selesai.”
        
    ***********
            Kembali ke kehidupan nyata. Dalam membaca buku perahu kertas, aku menemukan masalah yang sama. Kehilangan. Kehampaan. Pelarian. Aku baru membaca setengah dari novel ini. Aku berada dalam plot yang bernafaskan konflik.
            Yaa... Kunci sukses kehidupan salah satunya membaca. Karena dengan membaca kita akan menemukan orang dengan masalah yang sama. Alih-alih menggalau bersama,  kita dapat menemukan solusi. Karena orang tersebut telah berhasil keluar dari konfik menuju resolusi dari masalahnya.
 Karena setiap cerita punya konflik dan masalah. Karena setiap cerita berakhir dengan resolusi, penyelesaian. Karena kehidupan adalah cerita. Cerita yang tidak dapat dihapus. Cerita yang tidak dapat diketik ulang. 
Hari ini aku belajar dari Dewi Lestari. Aku belajar bahwa bumi itu berputar. Tidak selamanya kita menemukan bintang di langit. Kadang langit gelap gulita tanpa cahaya. Tapi bintang itu selalu ada. Hanya saja bumi sedang berputar. 

Sumber Gambar: http://images.sciencedaily.com/2009/08/090806141512-large.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar