“Pa, besok kita sahur pake apaaa?”
“Pake baju lah dek, kamu gimana sih”
“Ah seriusan paa, aku bosen makanannya itu-itu mulu”
“Kamu maunya apa dek?”
“Ikan salmon keek, sushi keeek, masa omelet mulu, kalogak omelet ayam goreng, kalogak pizza, bosen paaa”
.....................................
Nak... Apakah kamu tidak menyadari kehadiran orang lain dalam hidupmu...
Di suatu rumah gubuk, kumuh. Kayu reot menopang atap rumbai. Tak layak dikatakan sebagai rumah. Lantai? Apa itu lantai, disini hanyalah tanah. Dingin malam seringkali menusuk punggungku yang bersandar di tengah hiruk pikuk malam Jakarta.
Ketika siang, sapaan pak Matahari seringkali masuk ke dalam rumahku yang bolong. Beliau menyapa dapurku yang kosong dan seringkali bertanya. “Apakah akan ada makanan untuk hari ini?”
Ketika awan menumpakahkan muatannya... Tak jarang rintik-rintik hujan masuk untuk menemani anakku yang sedang belajar. Bersama air hujan dan lampu petromax, kulihat semangat anakku ingin mengubah hidupku yang pekat. Gemercik musik hujan mencoba melawan klakson-klakson mobil yang berbunyi sombong.
Air hujan bercampur air mata mengalir selaras ketika buku anakku basah kuyup. Apakah aku sanggup membeli buku itu kembali. Apakah aku sanggup membuat anakku tersenyum. “Nak, alhamdulillah ayah punya rezeki nak, besok kamu bisa bayar SPP-mu yang 3 bulan belum dibayar, besok ayah temani ya menghadap gurumu”
Mimpi-mimpi kecilku menghiasi lamunanku ditengah hingar bingar kota Jakarta. Duduk termenung aku membayangkan senyum anakku. Apakah aku dapat melihat senyum manisnya kembali. Memang mimpi ini kecil bagimu, tapi tidak bagiku. Apakah kamu dalam hidupmu, melihatku dalam hidupku. Ini adalah sebagian kecil kehidupanku, yang sering kau lupakan, yang sering kau tak hiraukan.
“Ayaah... Apa nanti subuh kita bisa saur?”
(Mulutku menggumam kaku, bingung aku menjawabnya)
“Tak apa yah.. alhamdulillah hari ini ada tetangga ngasih kita makanan, isinya ikan asin dan nasi cukup untuk kita bertiga” ucapnya memutus keheningan
“Maaf ya nak.... Maafkan ayah..."
.....Syukurilah hidupmu.
Apakah kamu dalam hidupmu, melihatku dalam hidupku. - Amgah
itulah pentingnya bersyukur...
BalasHapusbersyukur pun tidaklah cukup, justru kita harus terus berusaha dan berdoa untuk meraih apa yang kita inginkan...
Semangat!!