Langsung ke konten utama

Langkah Baru, Menuju Pohon atau Langit ? ( Tahun Ajaran Baru 2011/2012 )

        Langkah baru tidak hanya memulai sebuah tahun ajaran baru. Esok hari pun dapat dijadikan sebuah langkah baru, langkah yang akan menapak kuat dan menjadi fondasi gedung pencakar langit. Memulai sesuatu yang baru dengan langkah tegas untuk mencapai sebuah tujuan setinggi langit. Maksud langit di sini adalah sebuah pencapaian tinggi, cita-cita tinggi, dan harapan yang tinggi. Ada yang bilang "Jangan berharap setinggi langit, kalau jatuh akan sakit" Yang lain bilang "Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, terbanglah nak, terbang gapai langit tersebut."
        Jangan berharap setinggi langit? Alasannya karna akan sakit? Jika harapan itu digantungkan setinggi pohon, bukankah kalau jatuh juga akan sakit? Kadar sakitnya memang beda, tapikan sama-sama sakit, sama-sama jatuh. Apa bedanya toh? Jatuh dari pohon "Wah kamu jatuh dari pohon? Lain kali hati-hati dong kalo manjat." Jatuh dari langit "Wah kamu jatuh dari langit? Hebat banget bisa sampe setinggi itu."
          Jika cita-cita dan harapan itu digantungkan setinggi pohon, kita hanya akan berusaha untuk memanjat. Jika kita menggantungkan cita-cita setinggi langit, kita akan berusaha untuk terbang
          Bayangkan Anda berada di puncak sebuah pohon. 
        Pohon kayu yang kuat, tebal, besar, dan tinggi. Ranting-ranting menjulur menopang tubuh Anda. Terlihatlah sekeliling langit yang biru. Bayangkan sebuah negeri impian Anda. Melihat pemandangan luar biasa dari puncak pohon. Kemudian... Anda melihat seekor burung terbang di atas Anda,  bebas, lepas... Betapa asiknya burung tersebut memandang pemandangan tanpa batas. Bosan di situ, ia dapat terbang lebih ke atas lagi. Sedangkan Anda, hanya bisa menunggu manis di pucuk sebuah pohon. Pencapaian yang berbeda bukan?  Jika Anda dapat terbang, Anda dapat menembus cakrawala, melihat keindahan tanpa batas, jika ingin istirahat, tinggal bertengger di pucuk pohon. Sedangkan yang hanya bisa memanjat. Hanya dapat duduk termenung.
              Pencapaian yang sangat berbeda bukan. Beranilah, gantungkan cita-cita setinggi langit. Terbanglah, gapai cita-cita tersebut dengan usaha yang menukik tinggi ke atas - Amgah
 Sumber Gambar : saversplanet.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar