Langsung ke konten utama

Moving Class di SMP Labschool Rawamangun

Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan siswa yang mendatangi guru di kelas. Konsep Moving Class mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada murid untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya. Dengan Moving Class, siswa akan belajar bervariasi dari satu kelas ke kelas lain sesuai dengan bidang studi yang dipelajarinya.

Tujuan Umum Moving Class
  • Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran melalui Moving Class akan lebih bermakna karena setiap ruang/laboratorium mata pelajaran dilengkapi dengan perangkat-perangkat pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Jadi setiap siswa yang akan masuk suatu ruang/laboratorium mata pelajaran sudah dikondisikan pemikirannya pada mata pelajaran tersebut.
Guru mata pelajaran dapat mengkondisikan ruang/laboratoriumnya sesuai dengan kebutuhan setiap pertemuan tanpa harus terganggu oleh mata pelajaran lain.
  • Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Waktu Pembelajaran
Guru mata pelajaran tetap berada di ruang/laboratorium mata pelajarannya, sehingga waktu guru mengajar tidak terganggu dengan hal-hal lain.
  • Meningkatkan Disiplin Siswa dan Guru
Guru akan dituntut datang tepat waktu, karena kunci setiap ruang/laboratorium dipegang oleh masing-masing guru mata pelajaran.
Siswa ditekankan oleh setiap guru mata pelajaran untuk masuk tepat waktu pada pada saat pelajarannya.
  • Meningkatkan keterampilan guru dalam memvariasikan metode dan media pembelajaran yang diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari.
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembelajaran yang dilakukan secara moving class maka perlu ditetapkan strategi pelaksanaannya. Pengorganisasian Pelaksana, tugas, kewajiban dan wewenang.

Sistem ini mulai berlaku di SMP Labschool Jakarta atau yang lebih sering disebut Labschool Rawamangun(labsraw). Dari tujuan diatas memang bermaksud untuk kebaikan sistem belajar mengajar namun SMP Labschool rawamangun belum sepenuhnya memenuhi strategi, pelaksanaan, kewajiban dan wewenang yang baik untuk menjalani moving class, sikap Labschool jangan setengah-setengah, bila staff labschool menginginkan moving class yang baik, maka harus dilakukan perubahan yang signifikan dan konsisten dengan apa yang dituju. Kebijakan moving class memang masih baru di Indonesia, sistem ini memerlukan perubahan yang cukup banyak untuk mencapai semua kebaikan efektivitas proses belajar mengajar, mulai dari tata ruang kelas yang harus diubah sesuai mata pelajarannya, sikap murid yang harus tepat waktu, guru yang disiplin, dan masih banyak lagi perubahan-perubahan yang tidak mudah untuk dilakukan.

Semua hal mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dalam tulisan ini saya berusaha untuk berada di posisi netral dan tidak membela siapapun.

kelemahan:
-Melelahkan, karena tiap ganti pelajaran siswa harus pindah ruangan.
-barang barang mudah hilang dan susah dicari.
-tas dan semua barang bawaan dari rumah harus dibawa selalu(berat).
-Informasi yang kurang mengenai ruangan pelajaran menyebabkan murid sulit mencari kelasnya dimana.
-Murid-murid yang kurang sabar sering mendahului dan tidak mau mengalah menyebabkan kemacetan dan membahayakan sedangkan guru jarang yang menegur.

kelebihan:
+Jalan terus itu baik untuk kesehatan
+Sosialisasi meningkat karena tempat duduk yang bisa berubah-rubah tidak menyebabkan.kubu-kubu pada setiap kelas, dan bisa bertemu dengan kelas lain pada saat moving.
+Belajar menjadi lebih efektif karena materi dan alat-alat peraga sudah disiapkan oleh guru terlebih dahulu(namun SMP Labschool belum sepenuhnya melakukan ini salah satunya adalah ruangan geografi yang tidak ada peta dan ruangan matematika tanpa alat ukur).
+Meningkatkan disiplin semua pihak karena dituntut untuk tepat waktu.

Sistem moving class memang baik bila persiapan sekolah sudah matang untuk melakukan sistem ini, SMP Labschool Rawamangun perlu mengadakan perubahan yang banyak untuk menunjang sistem ini, sekarang Labschool perlu menentukan sikap dan pilihan dengan konsisten pada apa yang dituju, mengadakan perubahan atau kembali ke sistem seperti biasa. Sikap setengah-setengah tidak bisa dilakukan karena akan merugikan semua pihak.

Komentar

  1. bagus sekali pemikiran-pemikirannya dan mudah-mudahan pihak sekolah menyikapinya karena yang paling pertama memang harus dari sekolahnya baik itu guru2nya, fasilitas penunjangnya, dua jempol deh ...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar