Langsung ke konten utama

Sempit, luang, dan menguatkan

Hari ini aku ingin berbagi di tengah sempitnya waktu dan tingginya tekanan. Siapa tahu ada yang berada di kompartemen yang sama dan bisa saling menguatkan. Hari ini aku ingin mengabarkan ada orang seperti bapak X. Seseorang yang mengerjakan kerjaannya dengan penuh senyuman walapun tak jarang tajam lidah menggores senyumnya.

Singkat cerita beberapa hari ini adalah waktu transisi kuliah. Saat seabrek abrek kegiatan kuliah menjadi mie instan para mahasiswa. Ketika pepatah "gunakanlah waktu luangmu sebelum waktu sempitmu" menjadi terasa di telinga, hati, dan pikiran. Bahasa informalnya; hectic banget bro. Gila gakngerti lagi. Ini gimana biar semuanya bisa seimbang dan ngelakuin semuanya dgn baik.

Aku dulu pernah mengeluh dan menyesal. Karna ternyata ada orang yang kerjaannya lebih banyak tetapi ia lebih banyak diam. Diamnya merupakan emas karena tangannya bergerak menyelesaikan urusannya. Ternyata ada orang yang lebih sibuk dan lebih mengerjakan pekerjaannya dengan baik.

Hari ini aku kembali bertemu dengan orang itu dalam sosok bapak X. Aku ingin berbagi agar tak ada yang sepertiku lagi. Seorang manusia yang harus merasakan pahitnya penyesalan akibat mengeluh.

"Seseorang pernah bilang jangan merasa dirimulah orang yang paling tidak beruntung. Coba lihat sekelilingmu. Lalu, terlalu bangga adalah racun. Ingat asal adalah penawar. Bersyukur adalah kunci dan kebahagiaan adalah gembok. Berusaha adalah pelicin dan malas adalah pengering. Di ujung jalan kita akan kembali dan kehidupan adalah jalan.

Yang terpenting bukan bagaimana menusuknya kritikan seseorang, tetapi bagaimana pintarnya menyaring dan introspeksi. Bukan bagaimana orang menuntut dan tidak peduli, tetapi bagaimana sabar dan tetap niatkan yang baik.  Bukan tentang bangga dengan yang dikerjakan, tetapi berterima kasih kepada semua yang telah membantu

Aku yakin ada orang dengan tanggung jawab lebih banyak dariku dan mengerjakan lebih baik dariku. Jadi, saatnya tersenyum dan melupakan keluh.

Terima kasih untuk semua orang yang telah saling menguatkan dan membantu. orang tua, guru, partner di AMSA, partner di PA, partner di kuliah, kosan, bapak tukang ojek, bapak kebersihan, partner skripsi, semuanya yang takbisa detail disebutkan. Kalian semua keren. Memiliki kesibukannya masingmasing tapi masih mau membantu.

Awalnya aku tak mau berbagi tentang ini. Karena takut akan bermakna ganda. Tp seseorang mengubah pikiranku "siapatau tulisanmu bisa jadi manfaat buat orangorang yang samasama lagi pusing?"

Semangat!
Semoga bisa saling menguatkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar