Langsung ke konten utama

Pahit Ada untuk Menunjukkan Manis


Aku mengamati hidup temanku, ada beberapa hal yang aku catat darinya.

  1. Hidup tak sepenuhnya manis, kadang ada sedikit rasa pahit membumbui hari-hari. Ia bilang padaku, karena ada rasa pahit itu ia jadi tersadar akan hal manis yang kadang ia telantarkan. Ia berjanji padaku, ketika manis kembali mendominasi, ia ingin lebih bersyukur. Dan untuk sekarang, ia bilang ia ingin berjuang untuk kembali menghadirkan manis dan mengusir pahit.
  2.  Jadwal kuliah tak selamanya longgar, kadang jadwal kuliah membuatnya menjadi sangat sibuk. Ia bilang padaku, karena itu ia jadi tahu, bahwa kelonggaran jadwal kuliah adalah nikmat yang seharusnya selalu disyukuri. Dan jadwal kuliah yang padat membuatnya belajar bahwa waktu itu berharga dan harus digunakan sebagaimanamestinya.
  3.  Mendapatkan pasangan tak selamanya selalu baik, kadang dapat juga yang belum baik. Ia bilang padaku, hal ini membuatnya jadi tahu mana wanita yang baik mana wanita yang belum baik. Membuatnya belajar untuk kelak jika memilih pasangan lagi, jangan sampai salah pilih. Ia juga bilang padaku bahwa wanita cantik itu banyak, mudah dicari. Mencari wanita yang hatinya cantik dan dapat mencantikkan hati pasangannya, itu baru tantangan.
  4. Tak setiap orang di dunia itu baik. Ia bilang padaku bahwa wajar jika menemukan orang yang belum baik. Dunia ini beragam, penuh kejutan. Ia bilang, orang yang kurang baik membuatnya sadar akan kehadiran orang-orang yang baik. Membuatnya belajar beberapa hal yang tidak bisa diajarkan dalam textbook atau pun kuliah.
Intinya, hidup ini penuh variasi. Dan variasi yang pasti adalah bersama kesulitan ada kemudahan. Itu bukan janjiku, itu janji Tuhan-ku. Selalu ada sisi positif di balik sebuah peristiwa. Kadang sisi positif itu tidak terlihat, dan baru terlihat jika melihatnya dengan lensa syukur. 

Di akhir obrolanku, temanku memberi beberapa saran padaku. “Jika dalam hidupmu kamu menemui titik dimana kamu merasa hidupmu menjadi sulit. Bersyukurlah, berarti hidupmu pernah mudah. Berjuanglah, untuk mengembalikan kemudahan itu. Tersenyumlah, karena level hidupmu sedang ditingkatkan Tuhan. Berdoalah, agar urusanmu dimudahkan Tuhan. Berterimakasihlah, karena semua nikmat yang telah diberikan-Nya.”

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar