Langsung ke konten utama

Bangkit!

"Bangkit!" adalah jawaban untuk sebuah kegagalan, ketika kenyataan tidak sesuai harapan. Bukannya berhenti mencoba dan pasrah-menganggap diri sendiri sebagai orang yang gagal, tapi bangkitlah! Mulailah langkah yang baru dan terapkan determinasi diri. Kita tunjukkan keteguhan hati kita, konsisten dengan apa yang sedang kita tuju, dan tidak berhenti sebelum berhasil.

Kita mengalami kegagalan bukan untuk menjadi orang yang gagal, kecuali kita berhenti mencoba, berhenti melangkah dan menghapus mimpi indah kita. Kita gagal untuk belajar sangat banyak hal dari kegagalan itu sendiri. Kita gagal untuk bangkit lagi. Kita gagal untuk mencoba lagi. Kita gagal untuk sukses.

Tanpa kegagalan, kita akan sulit dan jarang mau menyelami diri sendiri. Mau berusaha mengenal siapa diri kita yang sesungguhnya, mengetahui kelemahan dan kelebihan diri kita. Bukan hanya menjalani hari demi hari sebagai sebuah rutinitas, tapi sebagai karya terbaik untuk kita persembahkan, tidak hanya untuk hidup di dunia ini, tapi juga untuk kehidupan yang abadi di akhirat kelak.

Bangkit! Tidak hanya dari tidur, tidak hanya dari kehancuran, tapi untuk bangkit menjadi manusia yang luar biasa. Jadi, tidak ada lagi kata putus asa di dalam kamus hidup.
Orang yang tergeletak seperti orang tidur, namun tidak pernah bangkit lagi akan segera dikubur oleh orang-orang di sekitarnya. Jangan sampai kita dikubur seperti itu padahal kita masih ingin hidup seribu tahun lagi. Kita masih ingin menggapai cita-cita kita, mewujudkan impian hidup kita, dan meraih kebahagiaan kita. Selagi kita masih dianugerahi jantung yang berdetak mengalirkan darah dan paru-paru yang memompakan udara, bukankah kita sama sekali tidak pantas untuk diam terlalu lama, sedih yang berlarut-larut dan putus asa yang tiada beralasan. Jangan biarkan impian terindah kita terbawa ke alam kubur tanpa pernah menjadi kenyataan selagi kita masih menapak di atas muka bumi.

“Kegagalan” walaupun menyakitkan, ternyata tidak sampai membunuh kita. Yang membunuh kita adalah semangat kita yang hilang dan motivasi kita yang mati.

Bangkit kembali, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga untuk orang-orang yang kita cintai. Untuk mereka yang telah menjadi perantara kita ada di dunia ini dan mereka yang telah memberi arti bagi kehidupan kita. Apalagi Tuhan juga membenci orang yang berputus asa dari rahmat-Nya.

Selama kita masih "hidup", berarti kita masih berhak memiliki harapan, berhak bermimpi dan mewujudkan apa yang kita impikan. Jangan ijinkan harapan kita hilang hanya karena satu, dua atau tiga kali kegagalan, dan seterusnya. Banyak orang yang lebih menderita dari kita, yang dicoba dengan ujian yang lebih berat dari apa yang kita alami. Yang harus kita lakukan sekarang adalah bangkit dari kegagalan, berusaha lebih keras dan bertawakal kepada Allah SWT.

Kita juga bisa belajar dari orang-orang sukses yang telah lulus melewati masa-masa pahit, yang terus mencoba dan mencoba lagi sampai tak terhitung banyaknya. Dan mereka pun akhirnya menjadi pribadi-pribadi yang mengagumkan yang mewarnai sejarah dunia.

Yang harus kita renungkan adalah kegagalan yang dulu pernah membuat kita bersedih atau menangis , sebenarnya merupakan pembuka pintu sukses yang lebih besar, sukses yang sebelumnya belum pernah terbayangkan. Dan ini kembali kepada sikap kita terhadap kegagalan itu sendiri. Bukan karena orang lain, tetapi tergantung diri kita sendiri, bagaimana kita menyikapi dan memandang kegagalan. Jawaban untuk sebuah kegagalan ada dalam diri kita sendiri. Kita bebas menentukan sikap dan langkah kita selanjutnya.

Selalu ada hikmah di balik setiap kegagalan. Kita bebas memilih apakah akan mengambil pelajaran atau justru meratapinya. Kita bebas untuk memilih apakah akan memanfaatkan energi di baliknya atau justru berputus asa. Ada dua pilihan pasti yang harus kita ambil: bangkit atau menyerah. Dan menyerah adalah keputusan orang-orang yang gagal.


Komentar

  1. semangat banget tulisan lo gah...

    BalasHapus
  2. Saya setuju banget dengan tulisan ini. Tulisan ini yang buat kamu sendiri apa ngambil dari blog orang lain? Kalau kamu buat sendiri Omjay salut sama kamu, dana kamu memiliki bakat menulis.
    Tetapi kalau ini tulisan orang lain, jangan lupa menuliskan sumbernya, agar kamu tidak dituduh sebagai plagiat.

    BalasHapus
  3. haha tenang aja pak saya cantmkan kok kalau mengkopi, sebenarnya maksud copy paste saya bukan untuk plagiat tapi untuk memberitahu yang belum tahu tentang artikel artikel bagus yang ada di internet yang berguna untuk semua

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu belajar