Langsung ke konten utama

Kanker 101

Halooo, postku kali ini merambah dunia kesehatan. Aku bersama teman-teman dari AMSA-CIMSA Indonesia memiliki sebuah proyek bernama YC on Cancer. Youth Conference on Cancer ini adalah sebuah forum umum untuk masyarakat luas yang membahas seputar kanker, tentunya pembahasan berasal dari sumber terpercaya. Salah dua tujuan YC on Cancer adalah meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tentang kanker. 

Nah post-ku kali ini adalah pengetahuan dasar dari kanker dan biopsi (cara mendiagnosa kanker). Yuk simak lebih lanjut. Jika ada kritik, saran, atau koreksi mohon disebarluaskan ke amgah01@yahoo.com. Jika artikel ini bermanfaat dan berguna mohon disebarluaskan ke selain amgah01@yahoo.com :D. Semoga berguna dan bermanfaat.

***

Berkenalan dengan Kanker

Halo kenalkan saya Amgah dari FKUGM, hari ini saya akan berkenalan dengan salah satu penyakit yang bernama kanker. 

Amgah: Halo pak kanker, apa kabarnya hari ini?

Kanker: Ya baik ya, mohon maaf saya tidak punya waktu banyak ya. Saya harus ngelayat temen saya ya, beliau baru meninggal akibat dioperasi dokter ya.

Amgah: Saya turut senang mendengarnya ya pak. Wah ternyata pak kanker suka pake kata ‘ya’ setiap akhiran ngomong. Oke baik pak kanker, kita langsung saja ke intinya, sebenarnya kanker itu apa sih?

Kanker: Wah kok seneng sih? Sableng sampean. Iyadong, saya harus punya ciri khas biar   anti-mainstream. Hm kanker ya, banyak sumber yang mendeskripsikan saya ya. Saya akan menyebutkan salah satunya ya, dari dictionary.com ya.  

Kanker adalah sebuah penyakit, penyakit tentang pertumbuhan sel yang tidak normal yang berbahaya. Saya mempunyai sifat dapat menyebar ke bagian tubuh lain. 

Amgah: Hoalah kanker tuh seperti itu ya pak. ternyata kalau ngomong serius bisa gakpake ya ya di akhirnya ya.

Kanker: Oiya tentu, nanti kalo pake ya terus bisa pusing bacanya ya. Oiya jangan ngikutin saya pake ya ya di akhirannya ya.

Amgah: Siap pak kanker. Pak kanker, bapak kan penyakit, penyakit punya gejala dong. Nah kalo bapak kanker sendiri gejala penyakitnya seperti apa?

Kanker: Wah banyak dek ya, tergantung kanker apa dulu ya. Macem-macem ya.

Amgah: Hoo, jadi setiap kanker punya gejala masing-masing. Baik pak kanker kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya. Gimana sih caranya mendeteksi kanker di dalam tubuh manusia? Bagaimana cara manusia tahu bahwa manusia diserang sampean?

Kanker: Wah gampang sekali dek ya, salah satunya ya ada biopsy ya. Nah saya itu musuhan sama si biopsy. Biopsy adalah salah satu cara buat ngedeteksi saya. Saya sering ketauan sama dia, lagi asik-asik nyerang manusia, eh ketauan sama biopsy. Gini saya ceritain lebih detailnya tentang si biopsy atau dalam bahasa Indonesianya itu biopsi, cuma beda satu huruf.

Biopsi menurut website perpustakaan nasional kedokteran Amerika (http://www.nlm.nih.gov diakses februari 2013) adalah Pengangkatan potongan kecil jaringan tubuh untuk keperluan pemeriksaan laboratorium. Sumber lain - cancer.org - bercerita bahwa biopsi adalah pengangkatan potongan kecil jaringan abnormal untuk diteliti di bawah mikroskop. 

Nah jaringan yang diperiksa itu diteliti di lab, apakah saya (kanker) atau bukan.

Biopsi itu banyak tipenya, menurut http://www.cancer.org (diakses februari 2013)


Biopsi operasi dilakukan dengan pembedahan. Tempat yang mau diambil jaringannya akan dibuka oleh dokter. Jaringan yang ingin diperiksa akan diangkat dari tubuh (di ambil). Jika daerah yang ingin diambil itu terlalu kompleks dan sulit untuk diambil semua, maka dokter cenderung lebih memilih insisi.

Insisi = Pengambilan sebagian jaringan.

Jika daerah yang diambil terbilang simpel dan mudah, maka dokter cenderung memilih eksisi.

Eksisi: Pengambilan seluruh jaringan.

Biopsi jarum berbeda dengan biopsi operasi, biopsi jarum dilakukan dengan menyisipkan jarum ke dalam jaringan yang terserang penyakit. Jarum yang disisipkan diharapkan akan membawa beberapa bagian jaringan tubuh. Nah nantinya bagian jaringan yang terbawa di jarum tersebut akan diperiksa di laboratorium. Tipe core dan Fine hanya berbeda di ukuran jarum. Di mana jarum core memiliki diameter jarum yang lebih besar dibanding jarum fine. Core = tebal, Fine = tipis.

sumber: Olahan amgah.blogspot.com
Setiap tipe biopsi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ini saya punya tabel tentang kelebihan dan kekurangannya
Tipe Biopsi
Kelebihan
Kekurangan
Operasi
Paling akurat
Paling kompleks, butuh persiapan dan waktu penyembuhan luka
Jarum Core
Jarum lebih besar, lebih akurat dibanding jarum Fine
Lebih kompleks dan waktu yang dibutuhkan lebih lama
Jarum Fine
Jarum tipis, menimbulkan luka minimal
Tidak akurat, dapat dilakukan biopsi berulang-ulang
 Buku harrison (2011) juga menyebutkan hal yang sama. Jadi untuk menguatkan penjelasan saya aja kalo gak cuma dari website, di buku juga sama ngejelasinnya.

Amgah: Wah terima kasih pak kanker, banyak juga ya tentang biopsy ini.

Kanker: Wah dek ya, ini masih dikit ya. Kalo mau belajar lebih banyak lagi, ikuti terus YC On Cancer. Sekarang saya harus ngelayat temen saya yang meninggal dulu ya. Sampai jumpa lain waktu ya.

Amgah: Wah buru-buru banget pak kanker. Baiklah pak kanker, terima kasih telah menyempatkan  
              diri untuk datang ke sini.

Kanker: Ya sama-sama ya, nanti di lain waktu ya, saya usahakan buat ceritain hal-hal yang lebih menarik dari ini ya.

Amgah: Yak pemirsa sekian wawancara singkat berkenalan dengan kanker dan
biopsy. Tunggu artikel-artikel selanjutnya di YC on Cancer bersama AMSA-CIMSA Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...