Langsung ke konten utama

Sebuah Transisi, Sebuah Jembatan



Hai, lama tak jumpa. Kenapa aku baru muncul sekarang, aku sedang berjalan antar benua! Sekarang aku berada di jembatan yang menghubungkan dua benua tersebut.  Aku berasal dari benua X, sekarang pergi menuju benua Y.  Di sela persiapanku untuk pergi menuju ke benua Y, aku ingin menuliskan beberapa paragraf.

Untuk masuk ke benua Y, banyak sekali hal-hal yang perlu dipersiapkan. Surat-surat penting, identitas diri, semua diminta di pintu gerbang. Tapi anehnya, benua Y ini memintaku untuk membuat name tag, rok rumbai, dan menghafal tari sajojo.

Secara tidak langsung, benua Y menuntutku untuk mempunyai mental yang lebih kuat dan fisik yang lebih bugar. Inilah hal-hal yang diminta benua Y sebelum aku dapat masuk ke dalamnya. Benua yang lebih luas dari benua X.

Benuaku yang dulu -- benua X -- sudah lama terbengkalai. Isinya hanyalah hiburan semata; makan, main, tidur, itulah siklus benua X. Memang makan, main, tidur adalah hal yang menyenangkan, tapi apa jadinya jika seumur hidupku hanya diisi dengan itu. Tak berguna. Pemerintahan benua X sudah pensiun, mereka memintaku untuk pindah ke benua yang baru.

Akhirnya aku pindah menuju dunia baru. Berbagai perasaan campur aduk menjadi satu. Ingin rasanya aku ceritakan lebih detail pengalamanku di jembatan transisi ini. Namun waktuku terbatas, aku harus mempersiapkan diri menuju benua Y.

Sebelum tiba di benua Y, aku ingin berbagi pepatah motivasi yang dapat berguna untuk para musafir sepertiku. Musafir yang sedang pindah antar benua. Kalau aku, aku sedang menuju benua Y, benua kuliahku. Aku meninggalkan benua X, benua SMAku. Inilah pepatah-pepatah yang menemani perjalananku:

***

Denethor: Can you sing, Master Hobbit?
 
Pippin: Well... yes. At least, well enough for my own people. But we have no songs for great halls and... evil times.

Denethor: And why should your songs be unfit for my hall? Come, sing me a song.

Pippin: [sings] Home is behind, the world ahead... And there are many paths to tread. Through shadow, to the edge of night, until the stars are all alight... Mist and shadow, cloud and shade, all shall fade... all... shall... fade...

***

"There is a saying: yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is called the ‘present.’ " – Oogway

***

You wanna be really great? Then have the courage to fail big and stick around. Make them wonder why you're still smiling. " – Elizabethtown
 
***
 
“The price of greatness is responsibility” - Winston Churchill
 
***
 
“You gain strength, courage, and confidence by every experience in which you really stop to look fear in the face. You must do the thing you cannot do.” – Eleanor Roosevelt
 
***

“I like a man who grins when he fights.” – Winston Churchill
 
***
 
“Courage is not the absence of fear, but rather the judgment that something else is more important 
than fear.” – Ambrose Redmoon
 
***
 
“Courage is resistance to fear, mastery of fear, not absence of fear” - @beasiswaindo
 
***
 
“We must adjust to an ever changing road, while holding onto unchanging principles.” – Unknown

***
 
“In the end, it’s only a passing thing. Even darkness must pass. A new day will come. And when the sun shines it will shine out the clearer.” – JRR Tolkien via The Lord of The Ring
 
***
 
“For better or worse, our future will be determined in large part by our dreams and by the struggle to make them real.” – Mihaly Csikszentmihaly
 
***
 
Itulah pepatah-pepatahnya, semoga berguna. Aku harus kembali mempersiapkan diri, sampai jumpa :)

Sumber Gambar: ysvoice.tumblr.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...