Langsung ke konten utama

I’tikaf bagian pertama: Raib


Halo, aku telah berjanji di tulisanku yang sebelumnya bahwa aku akan berbagi beberapa cerita Alham. Nah inilah saatnya, aku akan menceritakan ketika Alham pertama kali itikaf. Namun ia tidak mau aku yang menceritakan. Ia mau menulis pengalamannya sendiri, tapi membagikannya lewat akunku. Dasar tuh anak gakmau repot.

Alham bilang padaku bahwa ia hobi menulis, suatu saat ia ingin membuat novel best seller, sama sepertiku. Alham ingin membuat novel tentang perjalanan hidupnya, tentang bagaimana ia bisa taubat. Dan sebenarnya apa yang “menampar” Alham. Namun untuk saat ini, Alham ingin berbagi cerita saat ia sedang itikaf. Untuk yang belum mengenal Alham, dapat di klik di sini

***

Pertama-tama aku ingin minta maaf, karena aku memakai akunnya Amgah. Tapi biarkanlah, toh dia juga lagi sibuk nyari ide buat novelnya. Daripada akunnya melempem, biarkan aku yang mengisi. Kebetulan hobi kami sama, sama-sama suka menulis.  

Ramadhan 10 hari terakhir adalah momen berharga untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Dan secara tidak langsung, menjauhkan diri dari dunia. Itulah yang aku cari, menjauhkan diri dari dunia. Karena duniaku akhir-akhir ini seperti benang kusut, semrawut. 

Pacarku lagi PMS, marah-marah mulu. Orang tuaku juga lagi suka berantem. Adekku juga ikut-ikutan berantem sama pacarnya. Aku pusing mendengarkan semua tetek bengek beranteman itu. Aku ingin melepas penat sejenak. Aku ingin mendekatkan diri pada Tuhan, mencari kedamaian.

10 Agustus 2012. Jika niatku berhasil, maka kali ini adalah pertama kalinya aku itikaf. Persiapanku harus matang agar nanti tak merana di masjid. Hal yang paling penting menurut orang-orang yang sudah kutanyai adalah lotion anti nyamuk. Lupa bawa lotion nyamuk berarti merelakan darah beberapa liter. Serem juga, tapi lebay gaksih, yaudahlah bawa aja.

Baju sudah siap, celana siap, lotion nyamuk siap. Aku sudah siap untuk itikaf. Namun aku berpikir bahwa nanti di waktu luang aku harus menulis. Jadilah aku membawa laptop, siapa tau dapat ide saat mendekatkan diri pada Tuhan. Semoga saja.

Aku tiba di masjid tepat pada waktu solat jumat. Jadi.. aku solat jumat dulu baru melapor untuk itikaf. Seusai solat jumat, aku melapor dan memindahkan tas dari mobil menuju masjid. Dari jam 2 siang sampai besok subuh, aku berniat untuk memulai perjalanan rohani. Perjalanan itikafku telah resmi dibuka.

Setelah memindahkan tas, aku lihat sekeliling masjid banyak sekali orang tidur. Aku pikir ini adalah persiapan untuk tidak tidur semalaman. Akhirnya aku ikut tidur, siapatau bisa kuat buat gak tidur semalaman. Aku bangun ketika azan ashar berkumandang, aku menaruh tas di sisi pinggir masjid dan pergi berwudu sekaligus solat ashar berjamaah.

Solat ashar berjamaah telah selesai, tiba-tiba panitia mengumumkan bahwa ada kajian ba’da ashar. Wah! Asik nih, ustadnya juga keliatannya asik. Aku tak sabar untuk mendengarkan kajiannya. Terlebih, materinya tentang bagaimana menghadapi masalah hidup. Wah, pas banget.

Sebelum kajian dimulai, aku putuskan untuk mengambil laptop. Supaya nanti aku bisa menulis ulang tentang kajian ini, atau sekadar mencatat pepatah-pepatah yang bagus. Aku berjalan ke pinggir masjid, membuka tas, tapi tidak menemukan laptopku di dalamnya. Aku yakin aku telah memasukannya, aku terus mencarinya berulang-ulang. Bongkar muat tas sudah aku lakukan, hasilnya nihil. Laptopku telah raib.

Aku mencari ke sudut-sudut masjid, tak ada tanda-tanda. Aku mulai panik, aku keluar masjid dan mencari di sudut-sudut halaman. Sekali lagi, tak ada tanda-tanda. Aku bertanya pada satpam, satpam juga bilang “Tak ada tanda-tanda.” 

Oh tidak... Laptopku.. 

Mengapa terjadi... kepada dirimu.. Aku tak percaya... Kau telah tiada....  
(Kisah Cintaku - Peterpan)

Dan terjadi lagi, kisah lama yang terulang kembali. Kau terluka lagi, dari cinta rumit yang kau jalani. 
(Separuh Aku – NOAH)

Cinta ini memang rumit, cinta dunia. Tak dapat kupungkiri bahwa aku kecewa laptopku diambil. Video, foto, tulisan, tugas, semua ada di laptop yang telah raib itu. Aku ingin melepaskan penatnya dunia, tapi sekarang justru bertambah penat. Aku ingin pergi ke lapangan terbuka, dan teriak sekencang-kencangnya.

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

 
Bersambung ke part dua ya, yang mungkin akan di postkan besok.

“Everything is okay in the end. If it’s not okay, that’s not the end.”
“Semua akan baik-baik saja pada akhirnya. Jika tidak baik, itu bukan akhir.”

Allah mengatakan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya, bersama kesulitan ada kemudahan.

Sumber Gambar:ideabadar.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...