Langsung ke konten utama

Menghargai Orang Lain; Teguran untuk Pribadi


“Seneng banget kalo ketemu orang yang bilang/mikir "kalau saya melakukan A. Saya akan mengambil hak hak orang lain" atau "kalau saya melakukan B. Saya akan merugikan orang lain"

Dimulai dari diri sendiri, menyebar ke orang orang terdekat, lama lama lingkungan kita semua seperti itu. Betapa indahnya kehidupan kalau sekitar kita seperti itu

Dan coba dibayangkan betapa menyebalkannya jika karena ulah 1 orang, semua orang menjadi dicap buruk. Atau betapa menyedihkannya jika kita menjadi orang yang membuat orang lain jadi dicap buruk

Pada akhirnya prinsip amar ma'ruf nahi mungkar memang paling top untuk masalah ini. Yuk kita sama sama saling mengingatkan untuk berbuat baik dan mencegah keburukan

Saya meminta tolong ke diri saya sendiri dan teman teman semua untuk ketika ingin melakukan suatu hal. Tolong pikirkan efeknya juga ke orang lain. Jangan sampai apa yang kita lakukan justru berdampak buruk untuk orang lain.

Justru! Buatlah apa yang kita lakukan menjadi berkah untuk orang lain. Apa yang kita lakukan, bermanfaat untuk orang lain :). Menyenangkan bukan? jika keberadaan kita, menjadi berkah untuk orang lain :)”

Tulisan ini kubuat setelah mendengarkan kabar yang tidak menyenangkan yang datang dari dapur tetangga. Tak perlu tahu dapur mana dan ngomongin siapa atau pun apa. Namun yang pasti ini adalah teguran untuk semua orang, bukan hanya satu orang, termasuk teguran untuk diriku sendiri.

copyright to amgah.blogspot.com

sumber gambar;
/resultsempowerment.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...