Latar belakang:
Pertama, ada sebuah event dari panitia rekrutmen AMSA-UGM; Menugaskan maba meminta pesan&kesan dari kakak kelas AMSAnya tahun 2012 ke atas
Kedua, keluhan terhadap sikap mahasiswa fk yang cenderung negatif (contoh 1. Bertindak tidak sopan pada dosen 2. Membiarkan orang tua untuk menunggu lift sesi selanjutnya cat; ada tangga 3. Ada keluarga pasien di gedung RP tapi mahasiswa ketawa terlalu keras, dsb)
Dua hal tersebut jadi topik yang menarik untukku beberapa hari ini (selain sakit dan tugas yang numpuk).
Singkat cerita, hari kamis sore aku belajar di perpus dan kebetulan ketemu velly. Pas kita lagi belajar, dateng berduyunduyun temanteman dari angkatan 2014. "Kak boleh kenalan gak?" Dalam hati: waduh apaan nih, oiya baru inget kalau mereka dapet tugas suruh ketemu kaka kelas AMSAnya. Alhasil aku dan velly ditarik keluar untuk berkenalan.
Seusai kelompok yang pertama. Kelompok kelompok lain mulai berdatangan. Dalam hatiku; waduh gaenak banget bikin perpus ribut. Ini siapa sih yg ngasih tugas gini bikin repot aja (jangan marah dulu yg ngasih tugas, baca sampai akhir)
Keesokan harinya ketika aku berjalan dari perpus menuju RK aku teringat kasus2 karakter mahasiswa yang mulai tidak pada tempatnya. Atau bahasa kasarnya ngawur. Lalu teringat bahwa pesan yang aku sampaikan ke teman2 2014 di setiap akhir perkenalan adalah "carilah yang kalian gabisa dapetin di kuliah"
Dua hal tersebut; pesan dan masalah. Ternyata saling berhubungan. Semoga kalian yang 2014 baca ini ya. Apa aja yang kalian gabisa dapetin / kurang bisa dapetin di kuliah?
Rangkuman dari semua hal itu adalah memanusiakan manusia. Jika kampus berfokus membentuk ilmumu, maka kegiatan luar kampus akan membentuk karaktermu. Satu hal yang sebenarnya ada di kuliah, tapi bakal kalian lebih banyak temuin di kegiatan luar kampus. Karakter, satu hal penting yang insyaAllah bakal bermanfaat nanti di kehidupanmu.
1. Menghargai orang lain
Di AMSA atau organisasi mana pun, carilah bahwa dalam hidup ini kita harus bisa menghargai orang lain. Tulisanku hanya teori, tapi nanti di organisasi, insyaAllah kalian bakal temuin wujud asli dari "belajar menghargai orang lain" bagaimana gaenaknya diperlakukan sewenang-wenang. Bagaimana gaenaknya dipandang sebelah mata. Atau bagaimana indahnya saling menghargai dan saling mengerti. Ingat prinsip sederhana "perlakukan orang lain sebagaimana Kamu ingin diperlakukan. Dan setiap tindakanmu akan dicatat dan dibalas"
2. Tidak semua orang seperti yang kamu kira (cat: aku pun masih sering kecele di sini. Masih banyak belajar)
Terkadang kita langsung berasumsi bahwa orang tersebut akan sama seperti apa yang kita asumsikan. Padahal, bisa saja orang tersebut berpikiran sangat beda atau memiliki sudut pandang yang beda. Contoh. Ada anak A, kita melihatnya bahagia banget di luar. Terus misal ada anak B yg lagi sibuk sana sini dan minta tolong si A "eh A! Bantuin dong, aku lagi sibuk banget nih banyak laporan praktikum. Kamu kayaknya selo. Bantuin dong" singkat cerita setelah kita selidiki ternyata si A pun juga sibuk. Dan kesibukannya lebih bermutu dibanding si B. Misal si A berusaha cari penghasilan tambahan karena salah satu orang tuanya meninggal. Tapi emang dasarnya si A yang gak gampang ngeluh, makanya dia terlihat selo di luar.
Di AMSA, aku menemui banyak orang orang hebat baik itu anak amsa atau pihak lain (dulu jadi ketua di UGM banyak interaksi sama pihak lain). Nah coba kalian (2014) cari cerita cerita hebat yang lain yang bisa bikin terpukau dan bersyukur. Membakar semangat untuk tetap tersenyum menjalani hidup
Karna waktu maghrib udah tiba dan aku ada agenda. Tulisan ini aku sudahi dulu. Jadi, ketika memasuki sebuah kegiatan ekstra kurikulum. Cobalah cari hal hal yang kurang bisa didapat di kuliah. Hal hal yang membuat karakter kita jauh lebih baik dari yang dulu.
"Innamal a'malu binniyat. Suatu perbuatan tergantung pada niatnya."
Carilah. InsyaAllah kalian bisa mendapatkannya
Komentar
Posting Komentar