Langsung ke konten utama

Setengah dan satu

Setengah;

"Gaenak banget sakit di saat banyak kerjaan. Deadline laporan praktikum, learning objective, workplan, responsi (ujian praktikum), belum di tambah kerjaan organisasi. Dulu sakit ya istirahat tenang memandang langitlangit, sekarang sakit istirahat gak tenang mandangin jadwal, harus pinter bagi waktu antara istirahat sama ngerjain tugas yang benarbenar urgent dan mesti diselesaiin saat itu juga."

Satu;

"terima kasih cuma sakit biasa. Walaupun hari pertama gabisa ngapa2in tapi istirahat besoknya langsung baikan. Setidaknya pernah nyicil belajar jadi pas ujian pengetahuannya gak 0. Workplan sama laporan praktikum masih sanggup dikerjain dan ada temen yang bantu. Pas lusanya baikan, langsung bisa kerjain kerjaan organisasi walaupun beberapa LO week ini msh ada yang ngutang"

----

Dulu di suatu hubungan profesional. Aku pernah bekerja dengan salah seorang yang agak berbeda

Setengah;

"Wah kok si x dibbm gakbales. Di sms gakbales. Aku kan gaenak ngejar ngejar terus kaya debt collector. Pas giliran bales ngelewatin deadline. Tp pas dikasih tugas bilangnya sanggup. Gimana sih"

Satu;

"Yah alhamdulillah masih ada yang mau jadi (posisinya). Kalo gaada kan susah juga nyarinya, masa posisinya kosong dan orangorang percayanya sama dia bukan sama yang lain. Walaupun dia susah dihubungi. Setidaknya pas ketemu langsung dia msh bisa ngasih omongan yang bermutu buat publik. Semoga dia bisa berubah jadi gak ngelewatin deadline soalnya gaenak sama pihak ke-3 kalo dia terus ngelewatin deadline. Semoga timku bisa membantunya supaya lebih terbuka."

Karena di setiap kesulitan ada kemudahan. Di balik hal negatif ada hal positif. Ketika melihat secara satu kesatuan tidak hanya setengah pada satu sisi. Semoga bisa diambil maknanya.

Aku ingin mengajak untuk melihat secara satu kesatuan berusaha mencari solusi. Menurutku cukup wajar untuk melihat secara setengah di awal permasalahan. Karena yang namanya masalah muncul secara tibatiba. Namun yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana dari melihat secara setengah menjadi melihat secara satu. Membuat yang berat menjadi ringan dan yang buruk menjadi baik.

Setengah jadi satu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...

Unta, Ayah, dan Anak (Cerita Inspirasi)

         Suatu hari di padang pasir yang panas. Seorang ayah, seorang anak, dan seekor unta. Mereka bertiga sedang mengadakan perjalanan jauh. Di awal perjalanan mereka berdua naik unta bersama. Panas hari itu sangat terik. Tiba-tiba mereka menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka "Ih itu bapak sama anak jahat banget ke unta. Panas kaya gini untanya disuruh nahan 2 beban."          Karena komentar itu, akhirnya ayah turun dari unta.Membiarkan anaknya yang menaiki unta sendirian. Namun, tak lama kemudian mereka kembali menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka "Ih itu anak jahat banget sama bapaknya, masa bapaknya di suruh jalan, anaknya enak naik unta."          Mendengar komentar tak sedap, sang anak akhirnya turun dari unta. Mempersilahkan ayahnya untuk menaiki unta. Berharap tak menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka lagi. Namun, lagi-lag...