“cie yang
bentar lagi lulus”
“haha
aamiin doakan”
“kapan main
ke jogja?”
“gataunih,
kamu dong main ke bandung”
“ehiya
boleh juga tuh ke bandung”
Palembang,
1 Maret 2013
“Halo, aku
Amgah dari UGM”
“Hoy, gw
tranggana dari Unpad, ini sebelah gw yang agak bule namanya gwetta. Itu di sana
yang punya pacar sendiri namanya anty. Kita semua dari unpad”
Bandung, 25
Desember 2014
“Gah, ini
wajib kamu foto. Tebing Instagram, pokoknya semua yang pernah ke tebing ini
pasti difoto terus dimasukkin ke Instagram”
“hahaha iya
nty bentar. Nyalain HP dulu”
“nanti
kalau udah pokoknya harus kamu tulis ya. Aku tunggu di amgah.blogspot.com”
“siap bos”
Hampir 2 tahun setelah pertemuan di Palembang,
banyak keadaan telah berubah. Jika dulu aku bisa meluangkan banyak waktu untuk
mengobrol denganmu, sekarang aku harus mencuri waktu untuk bisa bertemu. Jika dulu
aku bebas berjalan mengitari cultural booth bersamamu, sekarang setiap mata
siap memandang dengan tanda tanya. Jika dulu kamu memiliki teman spesial di
Unpad, sekarang kamu sudah benar-benar punya pacar karena KKN, dan sudah sidang
skripsi, dan bentar lagi diwisuda.
Dyah ismiranty atau anty, kelahiran tahun 1994
namun cukup beruntung berada satu tahun di depanku untuk masalah pendidikan.
Yang memakai jilbab sendiri di antara kami ber-4, memiliki lesung pipit dan
senyum yang manis. Suka mencoba hal-hal yang baru, kaya akan pengalaman unik,
dan memiliki kemampuan berteman yang luar biasa.
Sang jaket biru, Naufal, pria asal cimahi yang
memegang tampuk kekuasaan AMSA-Unjani. Sejauh aku mengenalnya ia memiliki sifat
ramah, bekerja keras, dan tetap berpikir positif walaupun sekelilingnya
negatif. Menurutku AMSA-Unjani beruntung bisa memiliki ketua sepertinya,
seperti aku yang merasa beruntung dapat bertemu Anty, Naufal, dan Rian.
Rian, atau lengkapnya M. Arief Nuriandi,
memiliki banyak panggilan lain di Unpad tetapi lebih setuju untuk dipanggil Rian.
Penerus Anty di AMSA-Unpad angkatan 2012. Orangnya asik diajak ngobrol walaupun
bagi beberapa orang dia cukup kalem. Menurutku Rian beruntung memiliki keluarga
yang sangat hangat, selama di Bandung aku benar-benar dijamu oleh keluarganya.
“Nty tanggal 25 bisa kan?”
“bisa InsyaAllah. Mau ke mana di bandung?”
“Ke tempat yang pemandangannya bagus, yang
alam-alam, yang bisa ngelepas penat”
“Oh aku tau, tebing keraton udah pernah?”
Tebing keraton ternyata adalah
tebing karaton. Karaton yang berarti kemewahan, kemegahan, dan keindahan.
Berada di puncak ketinggian kota bandung dan memang benar memiliki pemandangan
yang indah, semakin indah jika ditemani oleh Anty, Rian, dan Naufal. Akses
jalannya tidak macet walaupun tanjakannya cukup menantang. Thanks to Rian dan
ketangguhan mobilnya.
Udara di sana cukup segar, cukup
untuk menghembuskan nafas dan mengeluarkan segala unek-unek negatif. Akhirnya
sebagai mahasiswa dapat merasakan gapaian sebuah liburan yang benar-benar
liburan. Seperti hujan di musim kemarau, suasana hari itu penuh hikmat. Selain
foto-foto kadang kita berempat membicarakan masa depan.
Sehabis dari tebing,
kami bertolak ke alas daun. Sebuah tempat makan yang sunda banget. Dijamu
dengan musik sunda dan interior sederhana dengan kayu-kayunya. Lesehan + makan
dengan alas daun + ditemani teman yang manis takkan bisa digantikan oleh
makanan-makanan mahal atau pun restoran kelas kakap.
Setelah makan kita
lanjut nonton the Hobbit. Sebuah film yang menceritakan tentang petaka dari
keserakahan manusia. Bagaimana harta dan tahta jika digunakan dengan tidak
semestinya membuat kehidupan menjadi rusak. Membuat mereka yang tadinya melihat
tiba-tiba menjadi buta. Membuat mereka yang tadinya mendengar menjadi tuli.
Perjalanan kami
ditutup dengan makan malam di wingz-o-wingz restoran favorit dari naufal.
Memiliki makanan khas olahan ayam disertai dengan bumbu-bumbu racikan sendiri.
Yang terpenting dari konsep restoran ini adalah harganya yang terjangkau. Jika
aku bilang murah aku yakin orang Yogya akan protes, namun untuk orang Bandung
tempat makan ini terbilang murah.
Yang unik dari
perjalanan kami adalah banyak cerita tersembunyi yang tidak diceritakan
sebelumnya. Bagaimana tatap muka takkan pernah bisa digantikan oleh dunia maya.
Walaupun berbagai sosial media telah hadir membawakan berbagai fitur canggih di
dalamnya.
Di perjalanan itu
aku menyadari bagaimana Anty sangat menyukai masakan pedas. Jika ada yang mau
ngasih hadiah ulang tahun buat anty, kasih aja cabe rawit segepok dipaket ke
rumahnya. Naufal yang kerjaannya ngomongin nikah terus dan rian yang sangat
santai urusan perjodohan, mereka berdua bertolakbelakang. Dan cerita-cerita
lainnya yang tidak bisa diceritakan karna bersifat pribadi.
Selain itu
masing-masing dari kami menikmati perjalanannya. Mereka yang orang bandung
ternyata ada yang belum pernah ke tempat ini sebelumnya. Rian dan Naufal belum
pernah ke tebing karaton. Anty dan Naufal belum pernah ke alas daun. Rian dan
Anty belum pernah ke wingz-o-wingz. Alhamdulillah bisa berbagi liburan ke
mereka juga.
Sekian laporan
perjalanan yang diminta oleh bos Anty. Sebenarnya mau insert cerita awal mula
liburan ini terbentuk (prolog). Tetapi setelah aku pikir ulang apa yang baik
biarkanlah baik. Apa yang menyenangkan kali ini biarlah menyenangkan. Saat ini,
cukuplah kesedihan disimpan sendiri dalam hati lalu biarkan kebahagiaan membubung
di udara, di tebing karaton, di alas daun, di wingz-o-wingz, dan di stasiun
Bandung.
Selamat berpisah teman-teman AMSA Jawa barat! Jika kita adalah sungai,
semoga suatu saat nanti kita bertemu di satu muara yang sama. Seperti liburan ini yang tiba-tiba aja jadi, siapatau nanti ada hal yang dapat mempertemukan kita kembali.
sumber gambar:
koleksi pribadi
wikimedia.org
kunyahbandung.blogspot.com
panoramio.com
copyright to amgah.blogspot.com
Udah lama ngga baca2 blogmu gah. Kali ini sapu bersih boleh ya? hihihi. Anyway yg namanya anty itu yg pernah ketemu dan dikenalin ke aku pipit dkk pas acara Amsa di ugm bukan? cantik ya :3 keep writing keep inspiring Gah wkkw
BalasHapus