Kisah dari Ibnu Katsir رحمه الله, tentang 'Umar bin Khattab رضي الله عنه,
"Ada orang dari Syam yang sering bertemu dengan 'Umar (yang saat itu sudah menjadi amirul mukminin). Suatu saat orang tersebut tiba-tiba hilang dan 'Umar sudah jarang sekali melihatnya. 'Umar pun bertanya 'kemana si fulan?' lalu ada yang menjawab 'sekarang beliau futur, sering mabuk'
'Umar pun mensurati orang Syam tersebut:
***
غَافِرِ ٱلذَّنۢبِ وَقَابِلِ ٱلتَّوْبِ شَدِيدِ ٱلْعِقَابِ ذِى ٱلطَّوْلِ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ إِلَيْهِ ٱلْمَصِيرُ
Allah, Maha mengampuni dosa, Maha menerima taubat, ketika (Allah) menghukum, maka hukumannya sangat keras. (Namun) Karunianya amat luas. Tidak ada tuhan selain Allah yang berhak disembah secara benar. Hanya kepada Allah lah kita kembali'
***
Lalu 'Umar berkata, doakan saudara kalian, semoga Allah membukakan hatinya dan menerima taubatnya
Orang Syam tersebut pun menerima surat 'Umar, ia berulangkali membaca surat dari Umar. Lalu ia pun bertaubat dan akhirnya meninggal dalam keadaan bertaubat.
---
diambil dari kajian ust. Abdullah Zaen ketika safari dakwah ke Masjid Al Hasanah Terban
kajian tentang nashihah sesama muslim, menginginkan kebaikan (agama) untuk saudaranya.
Kajian diberi judul "Kroni Setan" karena kroni setan tidak meng-inginkan kebaikan (agama) untuk saudaranya. Baik itu berupa pembiaran kekeliruan atau pun salah dalam menasihati.
kajian tentang nashihah sesama muslim, menginginkan kebaikan (agama) untuk saudaranya.
Kajian diberi judul "Kroni Setan" karena kroni setan tidak meng-inginkan kebaikan (agama) untuk saudaranya. Baik itu berupa pembiaran kekeliruan atau pun salah dalam menasihati.
copyright to amgah.blogspot.com
sumber gambar:
- https://muslimmatters.org/wp-content/uploads/duaa-old-hands.jpg
Komentar
Posting Komentar