Langsung ke konten utama

Makna Kesia-siaan dan Ikhlas

Disadur dari akun line @amgah

“Renungan siang

2 hari ini ada ada aja yang "sia-sia". Pergi ke tempat X eh ternyata masih tutup. Atau pergi ke tempat Y tiba tiba orang yang ditemui lagi gak ada. Tapi poin pentingnya bukan kesia-siaan, melainkan bagaimana me-"reframing" pikiran

Manusia secara alami akan kecewa ketika apa yang dilakukannya berakhir sia-sia. Namun ada 1 pembelajaran hidup yang sebaiknya selalu diingat bahwa sebenarnya tidak ada kesiasiaan dalam hidup ini jika memang kita yang melakukan memiliki sebuah niat. Siasia hanya untuk orang orang yang bertindak tanpa niat.

Lalu bagaimana jika apa yang kita sudah perjuangkan, membuahkan hasil tidak seperti yang kita inginkan? Ada banyak ilmu di luar sana yang mengajarkan banyak  hal. Lalu tinggal manusianya yang menyerap, menerapkan, dan mencoba melawan dirinya sendiri yang secara alamiah ingin kalah, ingin kecewa, ingin sedih.


Contoh ilmunya; "boleh jadi apa yang kamu anggap baik belum tentu baik menurut Allah dan boleh jadi apa yang kamu anggap buruk belum tentu buruk menurut Allah. Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak" "Manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan usahanya" "Segala sesuatu berasal dari niat" "doa seorang manusia dapat dijawab Tuhan melalui beberapa cara; langsung mengabulkannya, menundanya hingga waktu yang tepat, menggantinya dengan yang lebih baik, dikumpulkan kebaikan doanya untuk akhirat"

Ada banyak kemungkinan dan segala sesuatu berasal dari niat. Jika memang hasilnya tidak seperti apa yang kita inginkan. Ilmu ilmu di atas dapat menjadi refleksi diri dan salah satu referensi untuk belajar ikhlas. Reframing pikiran yang baik; segala sesuatu yang menurut kita buruk, belum tentu sebenarnya buruk


#salamlegowo”

copyright to amgah.blogspot.com

sumber gambar;
-http://deeporigins-deeporiginsllc.netdna-ssl.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya pasien, memburuk membaiknya pasien, ada peranan kita di situ, suatu hal y