Langsung ke konten utama

Jangan "Hanya" Koas


Refleksi ini aku buat sebelum nanti aku jaga malam, jaga ketigaku. Pagi-sore libur *yeay* pseudo-libur (libur semu) karena aku harus merapel urusan-urusan yang tidak bisa aku urus karena koas. Urusan memperbaiki simcard handphone yang rusak, pergi mencari tukang jahit untuk memperbaiki jas koas, mencari bahan makanan untuk bulan depan, menata jadwal, refleksi mingguan, yang semua berujung pada “untuk apa aku hidup di dunia ini”.

Sebagai manusia hendaknya terus meningkatkan kualitas diri. Koas bukan berarti kita menghentikan semua aktivitas lain dan hanya berpangku pada koas. Koas juga bukan berarti kita belajar full, ada kalanya kita bermain, refreshing, memanjakan diri. Koas yang baik koas yang seimbang antara me-time, kedokteran time, dan others time. Others? Tergantung kamu mau melakukan apa. Hobi / Mencari Uang / Belajar Agama, apapun boleh selama seimbang dengan kebutuhan yang lain a.k.a me-time dan kedokteran.


Mengapa harus menambah others time? Sepertinya ini untuk konsumsi renungan pribadi masing-masing. Ada beberapa pertanyaan pemantik; Mengapa kita harus menambah waktu lain, padahal koas sudah cukup melelahkan? Untuk apa aku hidup di dunia ini? Aku (Namamu), Usia (Umurmu), selama (umurmu) tahun di dunia ini, apa yang sudah kuberikan untuk orang lain? Untuk Tuhanku? Untuk sekitarku?


Ayo kita cari kegiatan bermanfaat :D!!!


copyright to amgah.blogspot.com

sumber gambar;
- http://www.masoncontractors.org/
- http://magazine.pepperdine.edu/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...