Hari
pertama koas
Koas THT itu secara teknis....
Minggu
pertama di Sardjito
Hari pertama
briefing semua-muanya
Hari kedua
adalah aktivitas yang terus dijalankan di hari-hari selanjutnya;
- Pagi-pagi
kegiatan ilmiah; presentasi kasus (senin) / case report (selasa) / journal
reading (rabu) / book
reading (kamis) / visite
besar (jumat)
- Setelah
itu poliklinik s.d pukul 16.00
- Sore /
malem jaga tergantung giliran -> bikin jadwal sendiri
Pressus /
case reprot -> pelajari dulu lalu tanya sesuai kompetensi
Journal
reading -> paling jauh dari kompetensi, downgrade pertanyaan ke yang sesuai
kompetensi
Book reading
-> ? mingguku libur, karena jumat libur. Visite besar dipindah ke kamis, dan
book reading ditiadakan.
Bisite besar
-> Kesempatan
untuk Residen. Koas mendengarkan
Poli
- ada 9
ruangan; THT umum, rhino, telinga, ?, post-op, onko, tindakan/endoskopi,
alergologi, ? (maaf aku tidak hapal hehe). Ruangan yang paling aku sukai ada di ruang 1,
2, dan 3, karena sesuai dengan kompetensi dokter umum.
- Berdiri
full full (harus pakai sepatu yang nyaman), observasi, cari tempat posisi wenak
untuk observasi, minta izin residen, catat no.RM, Nama, KU, Anamnesis yang ditanyakan
residen, Px fisik serta hasil, tebak Dx, konfirmasi dengan tanya ke residen, terakhir minta
tanda tangan
Bimbingan
Koas (BIKO)
- Banyak PR, harus belajar dulu, dan belajar setelahnya. BIKO adalah tempat kita
kroscek mana teori yang seharusnya dipelajari, mana yang enggak. Mana yang kita sudah tahu dan sudah mengerti, sudah tahu tapi belum mengerti, belum tahu dan belum mengerti.
JAGA (Jaga Bangsal, bukan jaga hati)
- kalau
kasus banyak, jaga = seru. Kasus dikit = bosen
- Tanda-Tanda Vital (TTV) sore dan
subuh, tiap 12 jam, sekitar jam5/jam6 subuh dan
sore
- KENALAN
FIRST! perawat, petugas, residen
- Ikut
residen dan tanya hal2 yang terkait dengan kompetensi
Pertemuan
DPK - dr. Sagung Rai Indrasari, M.Kes., Sp.THT-KL(K)
- Baik dan
ngajarnya enak banget
- sama
beliau semua harus dirapel dan mandiri, kebutuhan kita apa dan kita utarakan ke
dr. Sari. TOP BGT lah beliau
Di hari pertama kita sudah mulai mendalami THT, sesuatu yang jarang kita
dalami saat S.Ked, untuk beberapa orang dan untukku sendiri; THT menarik
(setidaknya untuk minggu pertama).
***
Hari kedua koas, sekaligus poli pertama. Di sinilah kami mulai melihat
bagaimana dokter dokter residen dan konsulen melakukan aktivitas sehari-hari
untuk pelayanan rawat jalan. Kami mengamati struktur konsultasi, komunikasi
dokter-pasien, hingga proses administrasi pasien. Tak jarang kami menemui
masalah-masalah unik (dan kurang ajar) seperti pasien lansia yang ditinggalkan
anaknya setelah selesai didaftarkan.
Di poli, para koas dapat mengamati dan belajar by seeing. Jangan menganggap
remeh “yah cuma bisa ngeliat”. Justru di sinilah kita koas harus “merekam”
jalannya pemeriksaan. Orang-orang yang meremehkan hanya akan masuk mata kanan
dan keluar mata kiri, tidak mendapat apa-apa. Tetapi orang yang menghargai,
mengamati secara detail dari awal hingga akhir untuk nantinya digunakan saat
praktik mandiri.
***
Hari ketiga koas, catatanku dipenuhi data-data pasien, aku lupa mencatat
hal-hal non-kedokteran. Satu hal yang kudapat hari ini; sebagai koas kita harus
cepat beradaptasi. Bagaimana kebiasaan lama yang bermanfaat disesuaikan dengan
keadaan koas. Karena koas berarti berarti waktu kerjamu seperti waktu kerja
dokter, karena koas berarti kamu jaga malam, karena koas berarti waktu luangmu
semakin sedikit (tetapi tetap ada).
Orang yang bilang bahwa koas tidak mungkin melakukan apa pun selain koas,
menurutku salah besar (setidaknya untuk stase THT). Akan tetapi orang yang bilang
bahwa koas berarti liburan, itu juga salah besar. Secara gamblang dan mudah,
koas THT itu…
Masuk pukul 08.00, kecuali jumat 7.30
08.00-09.00: Kegiatan ilmiah
09.00-16.00: Poliklinik (Rawat Jalan)
16.00 ; Selesai, tetapi jika kamu kebagian jaga sore ->
16.00 – 22.00; Jaga Bangsal. Jika kamu kebagian jaga malam
16.00 – 22.00; Jaga Bangsal. Jika kamu kebagian jaga malam
22.00 – 06.00: Jaga Bangsal. Jika kamu tidak mendapat kebagian jaga
16.00 – 08.00; FREE TIME YEAY!
Saat jaga bangsal pun kamu tidak full aktivitas seperti poli, jaga bangsal
lebih santai dan lebih tertata. Poliklinik lebih beraktivitas, tidak ada waktu
kosong kecuali istirahat siang. Jaga bangsal baru beraktivitas jika sudah
jadwalnya cek TTV, ada pasien IGD, atau ada pasien konsul dari bangsal lain.
Sehingga kamu punya free time juga saat jaga bangsal yang bisa kamu gunakan
sesuai dengan prioritasmu.
Hari ke-empat, hari pertama bimbingan dengan Konsulen. Buat kamu yang masih belum tahu
strata kedokteran atau alur komando organisasi kedokteran, sebaiknya kamu
membaca paragraf ini. Di alur komando, koas menempati posisi paling bawah, dan
hanya bisa mengomandoi barang, makanan, atau adek kelas itu pun jika ada. Di
atas koas ada perawat, residen, dan staf-staf medik atau non-medik rumah sakit.
Lalu di atas mereka ada konsulen dan petinggi-petinggi rumah sakit. Residen pun
dalam memberikan pelayanan ada alur konsultasi, residen junior -> residen
senior -> DPJP. Kurang lebih seperti itu, kalau salah mohon diperingatkan.
Konsulen kami super T-O-P B-G-T. dr. Sagung Rai Indrasari, M.Kes., Sp.THT-KL(K). Dokter Sari
panggilannya (kata kakak kelas). Meskipun dokter Sari agak sulit ditemui, sekalinya
bertemu dapat memberikan kita rapelan dan asupan pendidikan yang jika diberikan
orang lain dapat menghabiskan waktu 2 hari. First
Impressionku terhadap beliau, beliau orang yang simple tetapi perfeksionis
(nahloh paradox), tidak mau merepotkan mahasiswanya, sangat cerdas, dan
berprinsip pendidikan; jangan menghafal! Tetapi mengerti. Sebagai dokter kita
harus mengerti patofisiologi, mengapa begini mengapa begitu, lalu apa yang kita
lakukan harus ada alasannya, harus ada clinical
reasoning.
Dokter Sari
ternyata bertempat tinggal di Klaten, tempat yang akan kutuju untuk stase luar
kota nanti. Pertemuan pertama kami dengan dokter Sari, kami diberikan asupan
materi otology (telinga), rhinology (hidung), dan dokter Sari memberikan
kesempatan bertanya kepada kami seluas-luasnya tidak hanya materi yang beliau
ajarkan. Selain hal-hal kedokteran, dokter Sari juga memberikan wejangan attitude, bagaimana sebagai koas harus
bertindak dan beraktivitas.
copyright to amgah.blogspot.com
Sumber Gambar;
- http://themogulmom.com/
- http://www.emofaces.com/
- http://www.ent-docs.com/
- http://www.manhattansurgical.com/
Komentar
Posting Komentar