Sebuah ruangan audiotorium. Putih menyelimuti di setiap mata memandang. Pengeras suara berdiri kokoh di setiap sudut. Sebuah panggung besar yang gagah. Spanduk lebar bertuliskan "Penyerahan Penganugerahan Lomba Menulis Cerita Pendek Remaja 2011".
Aku duduk mengecil di sudut belakang. Melihat para sastrawan hebat yang hadir. Hadir diantaranya dua ibu kembar. Ibu yang mendirikan sekolah kolong jembatan. Perwakilan DEPDIKBUD dan Presiden Direktur PT. Rohto beserta jajarannya.
Tiba saatnya sambutan oleh Ketua Dewan Juri. Beliau merupakan sastrawan senior. Beliau mengupas kelebihan serta kekurangan cerpen-cerpen para Juara. Sampai suatu ketika....
"Saya terkesan dengan satu cerpen. Disini penulis berani. Berani untuk berfilosofi sendiri. Saya belum pernah melihat filosofi ini. Di karangan yang berjudul Musim Kesunyian, Al El Afif berani untuk melontarkan sebuah filosofi baru yang mengagumkan."
Menghela nafas, beliau melanjutkan "Wajahmu cantik. Matamu cantik. Hidungmu cantik. Bibirmu cantik. Tapi sayang, ada satu yang kamu tak miliki" beliau berganti peran "Apa itu? Yang aku tak miliki."
"Hati yang cantik."
"Memangnya apa itu hati yang cantik?"
"Hati yang dapat membuat hati orang lain lebih cantik."
Menembus dimensi. Pikiranku terbang terbawa sebuah filosofi baru yang indah. "Hati yang cantik.... Hati yang dapat membuat hati orang lain lebih cantik"
-----------------
Dalam lamunanku, perlahan muncul sebuah gambar samar. Perlahan semakin jelas. Meja belajar, kasur, lemari, semua mencerminkan sebuah kamar pelajar. Yang berbeda, ada sebuah laptop. Laptop yang berteriak. Laptop yang meronta. Serta hati yang buta. Hati yang diselimuti amarah.
Berawal dari sebuah penantian berjam-jam. Menunggu sang adik yang tak kunjung hadir. Dilanjutkan dengan macetnya kota Jakarta. Serta Les yang menunggu di depan mata. Lelah terbayang dan terasa. Menumpuk menjadi beban yang menutup kelopak mata.
Ketika kelopak mata terbuka, mata hati tertutup. Perlahan amarah muncul. Setan-setan menyanyi bergembira. Mencoba menutup hati seseorang. Semakin lama semakin luas. Menutupi semua permukaan hati yang ada. Hari ini telah kalah seorang manusia dari nafsunya.
Masuk ke kamar, membanting pintu. Mengunci pintu. Menyendiri. Laptop dinyalakan. Memutar lagu sekencang-kencangnya. Lagu yang diputar dengan volume maksimum. Menuruti nafsu sang pemilik yang sedang marah. Marah karena lelah, atau marah karena buta. Lelah selalu menjadi alasan. Alasan untuk menutupi hati.
Setan menari gembira karena hari ini seorang manusia telah tumbang oleh nafsunya. Sampai suatu ketika.... Seorang manusia menyerupai bidadari muncul dengan teks pesan singkatnya.
Beberapa kalimat indah dari seseorang yang indah. Perlahan nafsu mulai luruh dari hati yang buta. Membuka hati yang tertutup. Menampik marah yang mulai tumbuh. Memanusiakan manusia.
Seseorang dengan hati yang cantik. Yang dapat membuat hati orang lain menjadi lebih cantik. Entah sebuah kalimat sederhana yang hanya bertuliskan
"Gak boleh marah.... Jangan marahin adeklo juga, dia juga capek abis sekolah"
Sebuah kalimat simpel dapat mengubah sebuah hati. Kalimat dari seorang wanita . Wanita yang memiliki hati yang cantik. Hati yang dapat membuat hati orang lain lebih cantik :)
sumber gambar: sodahead.com
Komentar
Posting Komentar