Langsung ke konten utama

Real Madrid to participate in the 2009 Peace Cup


Pedja Mijatovic today confirmed Real Madrid's presence in the 2009 Peace Cup. Along with Real Madrid's Sporting Director, those taking part in the presentation were the President of the Peace Dream Foundation, Mr. Hyun Jin Moon; the President of ASAP S.L., Mr. Francisco de Borbón; and Andalusia's Sports Minister, Mr. Diego Jesús Avelino.

Mr. Diego Jesús Avelino thanked Real Madrid for their decision to participate and stressed how important their presence will be in the Peace Cup's overall impact. "It creates huge media buzz in Andalusia and all of Spain. We are hoping that 180 countries will be able to watch these matches," opened Avelino. "I am thrilled that one of the best teams of all time has accepted the offer to participate in a tournament promoting global peace. Their presence will only add prestige, and we are convinced they will play in the same competitive manner that they are known for. Real Madrid never give up, which explains their seniority among greats."


Mijatovic: "Real Madrid are always ready to fight for peace and against poverty"
Pedja Mijatovic later discussed why the club decided to participate in the tournament. "Real Madrid have always wanted to participate in tournaments that promote fundamental campaigns such as peace and the fight against poverty. We are very happy to have the opportunity to help alleviate such problems. I could go on and on about these matter being that my country dealt with them in the 90's, when youth fought for something they didn't even understand. It makes us proud, and I am committed to ensuring that our players do everything they can so that this event has a global impact."

"After the idea was pitched to us, we assessed both the social and sports impact it could have. Real Madrid are always ready to lend a hand, and this is a great chance to send a message of world peace; a cause Real Madrid has always taken to heart. Additionally, these matches against prominent clubs will help us prepare for the following season. Preseasons are always important, and being able to play these matches here in Spain is an excellent opportunity for us. All the pieces came together for Real Madrid to play in this tournament." 

The first Peace Cup was held in 2003 and has taken place biennially ever since. Next summer's edition will be the first held outside South Korea. Madrid, Huelva, Sevilla, Jerez and Malaga will host matches that are tentatively scheduled for July 2009. All proceeds will be donated to social welfare projects that assist youth.

PSV Eindhoven defeated Olympique Lyonnais in the first edition of the tournament. The French side has played in every final, losing the 2005 tournament to Tottenham Hotspur and winning in 2007 against Bolton Wanderers. They will again compete in 2009, thus joining Real Madrid and Sevilla as confirmed participants. Other initiatives carried out by the Peace Dream Foundation include the Peace Queen Cup, the Peace Star Cup, and the Peace Korean Cup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu bel...