Langsung ke konten utama

Keliru Makna Nasihat, Apa yang Benar?

Nasihat dalam bahasa Indonesia berarti ajaran/pelajaran baik: anjuran. [dan lebih lengkapnya ada di https://www.kbbi.web.id/nasihat]. Tahukah kita bahwa nasihat adalah serapan bahasa arab? Nasihat dalam bahasa Arab النَّصِيْحَةُ ternyata maknanya lebih luas dari nasihat dalam bahasa Indonesia.

Ternyata  النَّصِيْحَةُ  bermakna menginginkan kebaikan untuk yang lain. Caranya? apapun itu. sehingga nasihat dalam bahasa Indonesia hanya sebagian kecil dari makna nashihah yang sesungguhnya. Maksudnya; memberikan anjuran/pelajaran baik hanya sebagian kecil dari makna menginginkan kebaikan untuk yang lain.

Mendoakan orang lain adalah nashihah, sedekah kepada orang yg membutuhkan adalah nashihah. segala sesuatu yang merupakan bentuk dari menginginkan kebaikan untuk yang lain adalah Nashihah .Apakah perbedaan ini salah? tidak

Arti dari suatu kata diserahkan kepada masing-masing pemilik bahasa. Namun ketika membahas suatu konteks pembahasan, harus dikembalikan lagi kepada konteks yang sesungguhnya, konteks dari bahasa Arab kah atau Indonesia kah. Agama Islam adalah Nashihah. Konteks yang dipakai adalah Nashihah (nasihat) yang maknanya menginginkan kebaikan untuk yang lain (dari bahasa Arab). Sungguh indah bukan Islam itu? Islam adalah menginginkan kebaikan untuk yang lain. Untuk siapa? ada di bawah penjelasannya

Sehingga salah satu hikmah mengetahui makna nashihah, kita jadi paham bahwa nasihat adalah (salah satu) bentuk menginginkan kebaikan untuk orang yang dinasihati. Jadi perlu dikoreksi jika ketika memberi nasihat malah orang yang diberi mendapat keburukan. Juga perlu dikoreksi jika tidak ada pemberian nasihat sama sekali, karna itu salah satu bentuk dari menginginkan kebaikan untuk yang lain.

mari kita mengamalkan nashihah, selalu ingin yang terbaik untuk yang lain. karena Islam adalah nashihah. Islam adalah menginginkan kebaikan untuk yang lain.

    - عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمٍ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 55]

insert: menginginkan kebaikan untuk Allah adalah menjaga batasan-batasan Allah. taat kepada Allah. kebaikan untuk kalamullah (Quran) ada banyak, beberapa di antaranya adalah membacanya, memahaminya, mengamalkannya, dan menghafalkannya. kebaikan untuk Rasulullah; belajar apa saja sunnah beliau (yang shohih) dan mengamalkannya seterbaik mungkin.  Kebaikan untuk pemimpin muslim; mendoakannya, memberinya masukan dengan cara yang haq.

sumber:
- Pembahasan arbain an-nawawi hadits ke-7 "Agama itu Nasihat"
- Hikmah mengetahui makna nashihah: opini penulis
- Arti nasihat dlm bhs indo: kbbi.web.id

copyright to amgah.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu bel...