waktu itu bulan ramadhan, menjelang 10 malam terakhir
pemberi kerja/si bos (y): "x, gaji bulan ini udah saya transfer, tolong dicek"
x "oke pak/bu. besok mulai lagi (pekerjaannya)?"
y "gausah. kamu fokus aja mencari malam yang lebih baik dari 1000 bulan"
x "masyaaAllah... beneran pak/bu? tapi berarti saya makan gaji buta dong? saya kembalikan 3/4nya ya? (cuma kerja 1/4 bagian)"
y "enggak, tolong diterima. Itu sodaqoh saya"
baik banget pemberi kerja. telah mengetahui keutamaan malam lailatul qadr dan membebaskan pegawainya untuk mencarinya.
semoga Allah memudahkan rizkinya, memberinya kebaikan, dan mengumpulkan orang-orang berilmu seperti bapak/ibu tersebut dalam surgaNya
***
Dari Amr bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَوالله مَا الفَقْرَ أخْشَى عَلَيْكُمْ ، وَلكِنِّي أخْشَى أنْ تُبْسَط الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا ، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أهْلَكَتْهُمْ
“Demi Allah. Bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa sebagaimana mereka dibinasakan olehnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu , ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. ”
Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya (V/ 183); Ibnu Mâjah (no. 4105); Imam Ibnu Hibbân (no. 72–Mawâriduzh Zham’ân); al-Baihaqi (VII/288)
copyright to amgah.blogspot.com
sumber hadits dan gambar:
-https://muslim.or.id/6822-tak-lebih-berharga-dari-sehelai-sayap-nyamuk.html
-https://almanhaj.or.id/4260-jadikanlah-akhirat-sebagai-niatmu.html
-https://thumbs.dreamstime.com/b/arab-business-people-group-leader-giving-team-present-boxes-boss-hand-hold-gifts-muslim-businesspeople-arab-business-people-107735565.jpg
Komentar
Posting Komentar