Langsung ke konten utama

Suara Pantai

Bisik Sang Laut

Di suatu waktu ketika bulan menjauhi dataran Indonesia.
Air laut surut karang pun mengering
Kepiting kecil lari kesana kemari mencari perlindungan
Pasir pun bertanya mengapa air yang dulu datang kini menghilang

Lalu bulan berputar dan airpun datang.
Karang kembali terairi dan kepiting kecil mencari makan.
Akan tetapi, pasir masih menggerutu "mengapa air yang sekarang masih belum cukup mengairi semua pasir. Aku ingin semua pasirku terairi oleh air laut"
Laut pun hanya dapat berbisik melalui ombaknya "dulu kamu memintaku, kini aku ada tapi kau tetap tak menerimaku"

Seperti orang yang ingin sekali minum. Ketika tak ada air ia begitu kehausan. Tetiba seseorang memberikannya air mineral. Rasa hausnya pun hilang namun yang ia ucapkan "kok airnya hambar banget. Aku ingin yang lebih segar dan memiliki rasa yg lebih nikmat"
Orang yang memberikan air itu pun hanya dapat berbisik "semoga kamu menikmati rasa hausmu yang hilang dan dapat mengerti perasaan orang yang telah menghilangkan rasa hausmu"

---
Langit senja

Langit telah senja dan keadaan laut masih sama.
Rindu adalah laut tetapi kamu adalah danau
Jika karang dapat berbicara kini ia terbungkam oleh ombak
Karang adalah kenyataan dan ombak adalah kebaikan
Seperti butir pasir di antara pasir pasir yang lain. Kecil, hilang, tak acuh,  coklat muda.
Tulisan ini dibuat ketika suasana pantai sangat hening. Hati pun bertanya kapan burung camar kan kembali datang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...