1. Diafisis: bagian tengah, yang panjang
3. Metafisis: di antara. Saat tulang masih tumbuh
terbentuk metafisis di antara epifisis (ujung) dan diafisis (tengah). Seperti
ada celah agar tulang bisa menambah panjangnya. Kalau tidak ada celah
tersebut tulang seperti tidak bisa bergerak karena sudah tak ada ruang
kosong. “Celah” / ruang di antar tersebut terisi oleh epifisial growth
plate.
2. Epifisis: bagian ujung ujung, proximal dan distal
(pangkal dan akhir)
Saat tulang sudah berhenti tumbuh, epifisal growth plate akan
hilang terganti oleh epifisial line. Lucu ya, epifisial
growth plate seperti “memberikan” ruang pada tulang agar ia dapat tumbuh. Namun ketika
ia sudah tumbuh, tulang “menggantikan”nya dengan yang lain, yaitu epifisial
line.
Jika dianalogikan
dengan kehidupan seperti tak tahu diuntung. Namun jika dilihat dari sisi yang
lain, mungkin saja si epifisial growth plate tidak ikut tumbuh bersama tulang.
Sehingga tulang menjadi “terlalu baik” untuk EGP. Namun yang terpenting, si EGP
telah berhasil membuat tulang menjadi lebih baik, meski ia tak bisa bersama si
tulang lagi
p.s: analogi ini
tidak ada hubungannya sama ilmu kesehatan. Ini hanya sebuah analogi
lanjutan struktur tulang:
4. Articular
Cartilage. Sebuah
lapisan tipis hyaline, fungsinya untuk melindungi tulang yang menjadi
tumpuan sendi. Saat tulang satu membentuk sendi dengan tulang yang lain.
Epifisisnya bakal dilapisin kartilago artikularis, menyerap friksi/benturan
sendi. Daerah ini hanya mengandung sedikit pembuluh darah dan perikondirum
-> jika rusak susah. Karena darah dan perikondrium berfungsi utk repair
5. Periosteum: Jaringan ikat padat, erat hubungannya
sebagai tempat suplai pembuluh darah yang menyelimuti permukaan tulang
ketika tidak ada articular
cartilage. Diisi oleh lapisan osteogenic (pembentuk tulang) juga di
bagian dalamnya. Beberapa sel memungkinkan tulang untuk menebal bukan
untuk memanjang. Fungsinya: proteksi, membantu perbaikan tulang ketika
patah, membantu menutrisi jaringan tulang, sebagai tempat menempelnya ligament
dan tendon. Periosteum terhubung dengan tulang, dihubungkan oleh perforating sharpey’s fiber
6. The medullary
cavity / marrow cavity (ruang
medulla). Ruang silindris dan seperti lorong (hollow) di dalam diafisis.
Berisi fatty yellow bone marrow dan pembuluh darah. Berfungsi juga sebagai
peringan tulang. Karena ada dia, tulang jadi ada rongganya sedikit.
Sehingga tulang tetap kuat maksimal dengan berat seminimal mungkin
copyright to amgah.blogspot.com
referensi: Tortora and Derrickson. Principles of Anatomy and Physiology 13th edn. 2011
referensi: Tortora and Derrickson. Principles of Anatomy and Physiology 13th edn. 2011
sumber gambar: wikimedia.org
Komentar
Posting Komentar