Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya, begitulah kurang lebih arti ucapan yang kukatakan seraya menutup Qur’an hari ini. Aku tersenyum karena mengingat senyuman yang lain. Aku berangkat karena sudah waktunya menyongsong hari ini. Ketika di mobil, saat perjalanan ke kampus aku mengingat kejadian beberapa hari lalu. Hari itu aku bertemu dengannya, seorang sahabat lama atau “teman” lama. Hari itu kami bertemu di sebuah perjalanan. Adanya dia di sampingku sempat membuatku membeku sebelum ia berhasil mencairkan suasana seperti biasanya. Sebut aja “dia” dia memiliki rupa yang cantik, tidak terlalu tinggi, tidak terlalu gendut, juga tidak terlalu kurus, sisanya aku serahkan padamu untuk mendeskripsikan seperti apa seorang wanita cantik. Aku sedang memerhatikan sebuah pengumuman yang ada di depanku. Lalu tiba-tiba dia mengambil handphoneku yang tergeletak tak bertuan “Gah, lo sekarang tahajud?” ia melihat alarmku dan deskripsi alarm yang tertera dalam reminder handphone ...