Langsung ke konten utama

Jakarta Lautan Manusia






Inilah jakarta, ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kota ekonomi, kota lautan manusia.
Udara di sini semakin dikit saja sejak kutinggal enam bulan yang lalu. Tempat berjalan dan berpijak pun semakin terpetak petak dan setiap petak makin kecil.

Hari ini aku memijakkan kaki di Jakarta dan langsung melihat lautan manusia. Ramai sekali di sini, jika saja aku tak kuat maka aku akan terbawa arus. Itulah Jakarta, kota yang menuntut setiap insan yang mulai dewasa untuk kuat. Kuat dalam ekonomi, kuat dalam agama, atau pun kuat dalam menghadapi tekanan mental.

Siapa saja yang tidak kuat akan menjadi korban dari Jakarta. Terombang-ambing dalam lautan manusia. Tak punya pijakan, tak punya arah, tak punya tujuan. Akan tetapi Jakarta dengan segala keunikan dan keanehannya tetap menjadi kota yang memiliki daya tarik. Namun, hati-hati karena di jakarta yang seharusnya A dapat menjadi B.

Jika tak memiliki pengalaman, pastikan memiliki teman yang amanah. Jika tak memiliki pengetahuan, pastikan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Jika tak punya badan yang tegap, pastikan memiliki prinsip yang kuat.

Itulah Jakarta yang terlihat manis sekaligus pahit. Jakarta lautan manusia, harapanku padamu..

Semoga kamu mendapat orang-orang hebat yang bijak. Orang baik yang dapat berenang di dalammu. Orang jujur yang menjadi pengaruh bukan yang dipengaruhi. Orang kuat yang menjadi pelindung dari orang-orang lemah. Orang setia yang setia pada kebenaran dan setia untuk belajar dari kesalahan

Sumber Gambar: metro.news.viva.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...