Inspirasi itu bisa datang dari
mana saja dan kapan saja. Termasuk dari ruang kuliah saat pelajaran
mikrobiologi. Siapa bilang pelajaran di FK membosankan dan kaku, pelajaran di
FK juga bisa menyenangkan dan dinamis. Contohnya ada di cerita ini, ketika
sebuah materi sederhana merepresentasikan hidup seorang manusia.
Saat itu aku sedang duduk dan
menyaksikan kuliah yang dibawakan oleh dr. Nurrokhman, ketika tiba-tiba
mendengar celetukan
“Pacar itu transient! Istri itu
resident!”
Loh, apaantuh?. Pikirku yang bingung
sebelum akhirnya sadar bahwa celetukan tersebut adalah respon dari materi yang
sedang dijelaskan. Kurang lebih materi yang dijelaskan adalah ini:
“Di
dalam tubuh manusia ada yang namanya flora normal. Kumpulan bakteri-bakteri yang
bisa hidup di dalam tubuh manusia. Flora normal dibagi dua menjadi flora normal
resident dan flora normal transient.
Flora
normal resident: Bakteri yang memiliki habitat asli di salah satu bagian tubuh
manusia. Pencucian (misal: cuci tangan) tidak akan menghilangkan flora normal
resident. Pencucian hanya akan mengurangi jumlah flora. Misalnya: E.Coli,
bakteri yang memang habitatnya di usus manusia. E.Coli ini resident, menetap di
usus. Pencucian usus (memberikan obat untuk memperlancar buang air besar) tidak
akan menghilangkan E.Coli. Pencucian tersebut hanya akan menguranginya.
Intinya: Flora resident itu flora yang menetap, tidak
boleh diganggu gugat.
Flora
normal transient: Tiba-tiba muncul,
gampang untuk muncul dan gampang untuk dihilangkan. Pencucian akan menghilangan
flora transient. Contoh: Cuci tangan akan menghilangkan bakteri transient yang
menempel pada kulit.
Intinya:
Flora transient itu flora yang gak tetap, gampang muncul dan gampang hilang.”
Nah setelah
penjelasan tersebut aku jadi mengerti kenapa ada yang nyeletuk “Pacar itu
transient dan istri itu resident.” Pacar itu mudah datang dan mudah pergi. Maksudnya, cinta kepada pacar hanyalah sesuatu
yang tidak tetap, sangat mudah untuk muncul dan sangat mudah untuk hilang. Pacar
bukanlah tempat untuk menaruh cinta, pacar hanyalah transient.
Lain halnya dengan istri. Istri
itu resident, menetap dan tidak boleh diganggu gugat. Cinta kepada istri adalah
sesuatu yang tetap dan lama. Cinta kepada istri adalah cinta yang semestinya,
sudah habitatnya di situ.
Ternyata
si penyeletuk tadi boleh juga idenya
***
Kita itu McConkey:
Konsep kehidupan yang satu ini disampaikan langsung oleh dr.
Nurrokhman. Beliau bilang dalam memilih sahabat hidup kita harus seperti agar
media McConkey.
Apa sih
agar McConkey? Simpelnya, agar McConkey adalah tempat hidupnya bakteri. Akan tetapi, hanya untuk bakteri tertentu. Tidak
semua bakteri dapat hidup di agar McConkey.
McConkey memilih, menyeleksi, bakteri-bakteri apa saja yang bisa hidup
bersamanya.
Sama halnya dalam memilih
sahabat, pilihlah sahabat yang benar-benar sahabat. Sahabat yang dapat menjaga
rahasia kita, ujar dokter Nur. Salah-salah pilih sahabat, bisa jadi semua
kejelekan dan rahasia kita diumbar ke khalayak umum. Nah makanya untuk memilih sahabat
itu harus seperti McConkey, harus bisa menyeleksi tidak sembarang orang dapat
menjadi sahabat.
Dokter Nur juga mengungkapkan
konsep agar darah. Apa lagi tuh agar darah? Agar darah sama kaya agar McConkey.
Bedanya, agar darah tidak menyeleksi. Semua bakteri dapat hidup di agar darah.
Dokter Nur bilang, sebagai
manusia harus bisa berkomunikasi dan bergaul seperti agar darah. Intinya, harus
bisa berkomunikasi dengan semua orang dan bergaul dengan semua golongan. Supel
dalam kehidupan sehingga dapat melebarkan sayap ke berbagai penjuru dunia.
Wah, kuliah hari itu sangat filosofis . Keren juga idenya, kita itu
McConkey dalam memilih sahabat dan agar darah dalam bergaul. Pacar itu transient
dan istri itu resident.
sumber gambar:
evolvenation.wordpress.com
thebookwurrm.wordpress.com
sumber gambar:
evolvenation.wordpress.com
thebookwurrm.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar