Langsung ke konten utama

Satu bulan untuk Satu Keluarga Baru

 Inilah tugas minggu keempatku, sebuah catatan mingguan seorang mahasiswa baru FKUGM

"Dear students,
This is the last mandatory log book before you enter the session of Learning Skill: Being a Reflective Person. You are required to bring the log book's printout in the session. Suppose you have any problem, please contact the Gamel Adminstrator for further assistance.
  1. Describe the learning activity(ies) you did during the week! Did you apply your plan from the previous week? Please describe!
  2. What were your feelings about the experience?
  3. What were the good things you find from the experience?
  4. What were the bad things you find from the experience?
  5. What can you learn from the experience?
  6. According to your experience, could you have done anything doifferently from what you actually did? 
  7. If the situation you explained in no.6 happen again, what would you do?
  8. What is your plan for the learning activities in week 3?
  9. [Optional: write your comment about anything you're interested in during this block]
Please submit your work on the available space. Thank you. Have a marvelous week!
Course Coordinator"


***


Satu bulan untuk Satu Keluarga Baru

1. Sudah sebulan aku berada di Yogyakarta, pemebelajaranku di FK mulai beranjak dari perkenalan lingkungan menuju perkenalan kedokteran. Minggu keempatku diisi oleh berbagai macam ilmu kedokteran tentang sistem lokomosi. Minggu keempatku juga diisi dengan “Ilmu-ilmu” perjuangan tiada henti. Bagaimana seorang mahasiswa kedokteran harus memelihara motivasi untuk menjawab keraguan dalam hati.

Minggu keempatku sebagian besar berjalan sesuai rencana. Aku belajar dari minggu ketigaku yang berantakan. Aku sekarang memiliki jadwal yang lebih rapih dan lebih terorganisasi. Walaupun ada beberapa yang ternyata tidak berjalan sesuai jadwal, tapi sebagian besar tetap sesuai.

2. Perasaanku tercampur aduk layaknya lotek. Semua perasaan senang, sedih, semangat, lesu, segar, ngantuk, semua tersebar merata tak ada yang mendominasi.

3. Jadwalku mulai terorganisasi dengan baik. Loh, udah cuma segitu? Belum kok, hal baik lainnya ada di nomor empat, bergabung dengan hal buruk. Hal buruk yang ada di nomor empat membuatku sadar akan hal baik yang tersembunyi, hal baik tentang arti sebuah perjuangan. Kok perjuangan mulu ? Tunggu, perjuangan yang ada di logbook week 4 ini berbeda dari perjuangan-perjuangan sebelumnya.

Perjuangan kali ini adalah perjuangan yang tidak kami emban sendirian. Perjuangan ini kami jinjing bersama, perjuangan untuk selalu senang berada di FKUGM. Memang kehidupan kami adalah tanggung jawab kami masing-masing. Tapi kami saling membantu, saling berbagi suka dan duka. Sebuah keluarga terbentuk! Keluargaku yang baru.


4. Aku menemukan beberapa temanku yang patah semangat. Beberapa temanku ingin pergi dari FK. Berbagai macam alasan terlontar dari bibir mereka, ada yang karena tidak tahan akan kesibukannya, ada yang karena pre-test anatominya inhale terus, ada pula yang karena memang tidak ingin masuk FK alias masuk FK karena disuruh orang tua.

Semua hal tersebut membuatku mengelus dada, semoga mereka segera menemukan motivasi hidupnya. Semoga mereka tidak pergi dari FK, semoga mereka tetap menjadi keluargaku yang baru, keluarga yang bernama FKUGM.

Bagaimana denganku? Aku juga pernah mengalami keraguan akan masuk FK. Aku juga pernah terkulai lesu karena FK. Tapi aku tak mau menyerah, semua alasan, motivasi, dan tujuanku masuk FK adalah pembangkit semangatku. Oiya satu lagi, keluargaku yang baru, mereka adalah motivasiku yang baru.

Aku dan mereka, kami semua berkumpul dalam satu keluarga, satu perkumpulan. Kami bermain dan belajar bersama, semoga sampai kami lulus kami tetap bersama. Bersama dalam artian solid, bersatu dalam satu jiwa, bersatu dalam satu rasa. Empati adalah satu kata yang harus selalu kami miliki. Agar kami semua lulus dengan baik dan menjadi dokter yang baik.

5. Selain belajar tentang kedokteran, aku belajar akan arti sebuah keluarga. Aku juga belajar bagaimana harus membagi waktu sendiri dan membagi waktu bersama. Aku belajar berempati, aku belajar berbagi. Berbagai pelajaran eksklusif yang hanya ada di sebuah keluarga. Semoga kami semua menjadi semakin nyaman di FK UGM dengan adanya keluarga yang baru ini. Tapi jangan lupa, kami harus selalu ingat akan keluarga kami di kampung halaman. Keluarga yang telah menghantarkan kami sampai di FKUGM.

6. Aku bisa saja menjadi mahasiswa soliter. Mahasiswa soliter bukan berarti mahasiswa yang menyukai permainan soliter, tapi maksudnya mahasiswa yang menyukai kesendirian. Aku sadar bahwa aku butuh waktu sendiri, tapi aku juga perlu sebuah keluarga.  Keluarga baru di tempat baru yang dapat membuat nyaman layaknya keluarga asli. Jadi aku tak mau menjadi mahasiswa soliter, aku mau punya sebuah keluarga baru.


7. Aku akan mengingat-ingat orang-orang yang berarti dalam hidupku. Aku akan mengingat peristiwa-peristiwa berharga yang membekas dalam hatiku. Aku akan kembali berpikir bahwa sebuah perjuangan lebih terasa ringan bila dipikul bersama.

8. Minggu kelima diisi dengan tentamen, sebuah kata dari bahasa belanda yang berarti ujian. Tentamen sendiri berarti ujian anatomi dimana seorang mahasiswa kedokteran harus menguasai praktikum anatomi yang telah dipelajari selama sebulan penuh. Rencanaku untuk minggu kelima dapat disingkat dengan sepatah kata, “belajar”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...