Semua berawal dari kepenatan, sebuah perjalanan tentang
pencarian hiburan. Hiburan yang bukan “hiburan” tapi benar-benar hiburan.
Sebuah petualangan seru menuju pemandangan yang indah, gunung merapi. Aku,
Zakky, Reyhan, dan Ikram meniti merapi dari kaki gunung hingga puncak gunung.
Ralat, cuma sampai 1/4 puncak gunung.
Sabtu, 27 Oktober 2012 ketika mayoritas mahasiswa pulang
kampung. Kami ber-empat yang tidak pulang kampung memutuskan pergi ke merapi. Kami berangkat dari daerah sendowo sekitar
pukul 8.00 dan sampai di merapi sekitar pukul 9.30. Alasan mengapa perjalanan
kami sangat lama adalah... nyasar.
Kaki gunung merapi. Untuk mencapai jalur pendakian, kami semua dapat menggunakan
jasa penyewaan kendaraan. Namun kendaraan bukanlah tipe kami, akhirnya kami
semua berjalanan kaki sampai titik awal jalur pendakian.
Dari kaki gunung sampai titik awal pendakian, jalur yang
ditempuh cukup menanjak. Kira-kira 30 sampai 45 derajat. Walaupun perjalanan
kami tak secepat motor dan tak setangguh jeep, kami tetap menikmati perjalanan
ini. Di kanan kiri begitu banyak pemandangan luar biasa tentang keindahan alam
yang langka.
Selain itu ada pula sisa-sisa
reruntuhan rumah yang hancur akibat diterjang awan panas merapi.
Kami juga menemukan bunga dan hewan yang tak dapat kami
temukan di perkotaan.
Semua begitu deras menyegarkan, menggerus dan mencuci semua kepenatan yang
menjadi plak-plak di otak. Oh, ada satu hal yang terlewat, udara di pegunungan
yang khas dengan kesejukan dan kemurniannya menambah cita rasa syukur kami. Pemandangan luar biasa dan udara sejuk kombinasi kenikmatan alam yang tak tertandingi oleh mall apa pun.
Epilogue: Tak terasa beberapa jam telah kami habiskan di gunung ini,
tiba saatnya kami pulang dan kembali meratapi buku yang tebal. Semoga suatu saat nanti, kami bisa mencapai puncak merapi - The End -
Komentar
Posting Komentar