Langsung ke konten utama

Ranger Pikiran

Aku menyaksikan sebuah permainan unik. Dua orang saling berhadapan. Satu dengan mata terbuka. Satu lagi dengan mata tertutup. Sang mata terbuka mencoba memberi pesan pada pasangannya yang terpejam. Yang terpejam mencoba menerima pesan yang dikirim tanpa melalui komunikasi verbal.

Sebuah permainan yang simpelnya disebut telepati

Hening tak ada suara. Satu-satunya suara datang dari pikiran sang mata terbuka. "Kamu jatuh ke kanan!. Kamu jatuh ke kanan. Kamu jatuh ke kanan!" Berulang-ulang.

Membayangkan pasangannya jatuh dan menyuarakannya dalam hati. Sekejap orang dengan mata terpejam jatuh, tepat ke kanan. Sesuai pesan yang dikirim melalui pikiran

Mengerikan. Telepati benar-benar terjadi.

Hanya dengan kekuatan pikiran. Tubuh manusia yang kokoh tiba-tiba rapuh. Bata demi bata penyusun seakan dicopot satu per satu.

Pertanyaan hadir ke permukaan. Jika kekuatan pikiran dapat merobohkan manusia, apakah kekuatan pikiran dapat membangun manusia?

Pertanyaan itu tak langsung kujawab. Aku justru bertanya kembali. "Apa yang kulakukan ketika aku mau berdiri?"
"Apakah aku berbicara dalam mulut atau dalam pikiran?"
"Apakah tubuhku ingin mendengar ucapan kataku, atau ucapan pikiranku?"

Pertanyaan terakhir yang muncul dalam benakku. "Apa yang aku pilih, merubuhkan atau membangun?" Kali ini aku menjawab "Lebih baik membangun, kekuatan pikiran boleh juga untuk dipakai"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...