Langsung ke konten utama

yang Benar itu Benar yang Salah itu Salah

Terlalu lama kami memutar
Terlalu lama kami tersesat
Terlalu lama kejahatan dibiarkan
Terlalu lama kebaikan dikacangkan

Kini saatnya kejahatan hilang
Kini saatnya kebaikan menguasai
Kini saatnya kejahatan merintih menangis
Kini saatnya kebaikan tertawa tersenyum

Perjuangkan keadilan di bumi ini
Perjuangkan kebaikan di bumi ini
Benarkan yang benar di bumi ini
Ciutkan nyali kejahatan di bumi ini

Yang benar itu Benar!
Yang salah itu Salah!

Kami memang tak seberkuasa engkau, wahai pemilik hati yang buta
Tetapi kami, bersama kebenaran!
Kau tau, kebenaran selalu menang dari kejahatan, selalu

Kami tahu bahwa meneggakan kebenaran di negeri ini itu susah
Tetapi kami punya semangat!
Kami punya daya juang!

Kami tahu liciknya engkau akan menghalangi jalan kami
Tapi kau! Takkan pernah dapat menghentikan langkah kami! Takkan pernah

Masih banyak, orang baik yang cerdas di muka bumi ini
Tapi kebanyakan dari mereka hanya diam
Kini saatnya mereka berkata
Ketika datang kebenaran, musnahlah kejahatan

Kini saatnya kebaikan berdiri di atas kejahatan
Kau, wahai pemilik hati yang buta
Kau takkan pernah bisa menghentikan kami
Kau, wahai pemilik hati yang buta
Takkan pernah bisa menghapus kebaikan dari hati kami
Kau, wahai pemilik hati yang buta
Takkan pernah bisa meghilangkan semangat kami. Untuk meneggakan kebenaran di muka bumi ini. Kau akan terhapus, dan takkan pernah bisa menghapus kami

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Pidato dan Gombal di Musim Pancaroba

Pidato: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua dan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunianya kita dapat berdiskusi di dunia maya ini. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pidato tentang musim pancaroba. Dewasa kini banyak sekali terlihat penyakit di lingkungan saya. Saat ini sedikitnya 5 orang telah terjangkit demam berdarah dan belasan lainnya terjangkit pilek. Di musim pancaroba ini hendaknya kita lebih extra waspada untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Kita juga harus memerhatikan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri. Sampah-sampah dapat menjadi tempat genangan air bersih. Genangan air tersebut adalah SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH! Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk menjaga lingkungan kita jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban dari ganasnya demam berdarah. Di mulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dar...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...