Langsung ke konten utama

Sepele is Not Sepele at All

          Sepele dapat dianggap sebagai kecil, tidak terlalu penting, atau mudah dikerjakan sehingga bisa ditunda, tergantung cara pandang setiap orang. Tema tulisan kali ini adalah se-pele. Seringkali hal-hal sepele adalah hal-hal yang membuat masalah dalam hidup, mengapa demikian? mari kita ubah paradigma kita mengenai se-pele. Wah kenapa dikasih strip tuh. Lihat gambar ini. 
  
          Gambar di sebelah kiri kita adalah teman saya yang biasa dipanggil pele, sedangkan di sebelah kanan adalah pemain bola terkenal bernama Pele. Ya, sepele is not sepele at all. Jika ukuran sepele adalah mereka, ya mereka itulah sepele, berarti sepele itu cukup besar dong ya. Ilustrasi ini adalah kiasan bagaimana seharusnya kita mengubah paradigma sepele. 
          Makan dan minum sambil berdiri bahkan berlari, makan dan minum sambil berbicara,  melanggar lampu merah, menunda pekerjaan kantor atau PR, menyetir sambil main HP. Apakah itu sepele? jika itu sepele maka lihat kembali gambar di atas, ya itulah sepele. 
     Suatu hal akan menjadi baik jika dalam kadar yang cukup. Gula itu manis, bagus sebagai penghasil tenaga. Bayangkan jika kita kekurangan atau kelebihan gula, sudah tahu kan akibatnya? Hubungannya dengan sepele apa? sepele berhubungan dengan cara pandang seseorang. Bagaimana kita melihat suatu hal, biasa disebut paradigma. Hubungkan cukup tadi dengan paradigma. Bagaimana kita melihat suatu hal dengan cukup. Bagaimana kita menganggap sepele itu sebagai hal yang cukup. Cukup mudah untuk dikerjakan segera. Cukup penting dalam hidup. Cukup hebat untuk dihormati. Jika kita menyepelekan orang lain, melihat suatu pekerjaan secara sepele, atau segala bentuk dari sepele. Ingat-ingat kembali gambar Pele di atas, itu adalah sepele, cukup besar kan. 
          Gunakan cara pandang cukup. Jika Anda orang Islam, tahukah saat duduk diantara dua sujud Anda mengucapkan suatu kalimat yang berisi kira-kira "cukupkanlah kekuranganku" Mengapa tidak "Lebihkanlah kekuranganku?" Tuhan mengajarkan kita paradigma cukup. Bagaimana melihat suatu hal secara cukup. Sepele is not sepele at all. - amgah.
Sumber Gambar : kiri: facebook.com | kanan : images.google.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...

Unta, Ayah, dan Anak (Cerita Inspirasi)

         Suatu hari di padang pasir yang panas. Seorang ayah, seorang anak, dan seekor unta. Mereka bertiga sedang mengadakan perjalanan jauh. Di awal perjalanan mereka berdua naik unta bersama. Panas hari itu sangat terik. Tiba-tiba mereka menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka "Ih itu bapak sama anak jahat banget ke unta. Panas kaya gini untanya disuruh nahan 2 beban."          Karena komentar itu, akhirnya ayah turun dari unta.Membiarkan anaknya yang menaiki unta sendirian. Namun, tak lama kemudian mereka kembali menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka "Ih itu anak jahat banget sama bapaknya, masa bapaknya di suruh jalan, anaknya enak naik unta."          Mendengar komentar tak sedap, sang anak akhirnya turun dari unta. Mempersilahkan ayahnya untuk menaiki unta. Berharap tak menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka lagi. Namun, lagi-lag...