Apa yang terjadi adalah apa yang kita pandang, apa yang kita pikirkan. Bayangkan sebuah mobil tiba-tiba menabrak tukang sayur yang sedang berjualan. Apa yang Anda pikirkan? Bagaimana Anda melihat peristiwa tersebut?
- Kita bisa saja menyalahkan si mobil karena sembarangan nabrak si tukang sayur, atau kita bisa menyalahkan si tukang sayur karena tidak hati-hati dalam menaruh dagangannya. Hmm menyalahkan, bukannya ada yang lebih penting?
- Kita bisa saja berpikir bahwa tabrakan tersebut tidak sengaja dan telah diizinkan oleh Tuhan, bisa saja sayuran yang ditabrak mengandung bakteri tipes tanpa diketahui sang tukang sayur. Bisa saja sang pengendara mobil kelak akan menjadi penolong buat sang tukang sayur dalam hidupnya.
Pikiran dapat berpikir negatif, dapat berpikir positif. Lebih baik mencari solusi dan mencari hal positif dari suatu hal. Percayalah segala hal mempunyai sisi positifnya. Mengubah cara pandang menjadi cara pandang yang selalu melihat sisi positif dalam berbagai hal. Berusaha mencari sisi positif di setiap kejadian (berprasangka baik). Mempelajari hidup bahwa hal-hal positif selalu itu ada, dapat tersirat atau jelas terlihat. Memberikan nutrisi positif bagi hati, bagaimana bersyukur akan hal-hal positif yang selalu mengelilingi hidup. Mengubah paradigma menjadi paradigma yang positive minded. Melihat hidup dari kacamata positif.
Paradigma tersebut ternyata berpengaruh besar dalam hidup, cara berpikir dapat menentukan hidup. Menginginkan kehidupan yang positif, bahagia. Ataukah kehidupan yang negatif dan gelisah. Mari ubah paradigma/cara berpikir menjadi cara berpikir yang mencari hal-hal positif dalam setiap kejadian, sehingga hidup menjadi positif, damai, dan bahagia, karena selalu saja menemukan cahaya dalam kegelapan, menemukan kemudahan dalam kesulitan. - Amgah
Komentar
Posting Komentar