Ceritanya Remah-remah |
Halo semua,
beberapa hari ini saya si remah malkist mengalami putus ide dalam menulis. Mau menulis A mentok, menulis b gak selesai,
menulis c kok jelek. Lalu sampailah pada kesimpulan saya ingin membuat tips
menulis. Karena siapatahu dengan menulis tips menulis, saya dapat kembali
seperti dulu ketika ide bermunculan seperti jamur di musim hujan. Alasan kedua
siapatahu dapat bermanfaat untuk orang lain. Alasan ketiganya beberapa hari
lalu ada yang tiba-tiba bilang
“ka amgah
nulis lagi dong, aku kalo lagi penat lagi capek suka baca line kak amgah loh
atau blognya terus jadi semangat lagi, sangat filosofis” entah itu beneran dia katakan
dari hati atau sekadar untuk menghibur si remah malkist. Baiklah kita sudahi
pendahuluannya dan kita masuk ke tips pertama.
Tips ke-1. Find
the positive in negative or find the negative in positive
Menulis = Mengubah sudut pandang
Menjadi penulis berarti melihat
satu kejadian yang sama – yang dialami setiap orang – dengan sudut pandang yang
berbeda. Manusia pasti pernah merasakan kesedihan, namun hanya penulis yang
baik yang mampu membuat orang lain ikut merasakan kesedihan tersebut. Kesedihan
yang sama yang dialami oleh dua orang penulis, dapat menjadi berbeda ketika
tertuang hitam di atas putih.
Seorang penulis yang baik mampu
mencari hal yang menarik di setiap kejadian. Kita ambil contoh di atas,
bagaimana caranya membuat suatu kesedihan dapat menjadi menarik? Menarik
berarti mencari hal yang berbeda atau mencari sudut pandang yang jarang dilihat.
Atau membuat kesedihan tersebut menjadi “topik jembatan” menuju suatu topik
yang menarik atau suatu kesimpulan yang berbeda (plot twisting).
Oleh karena itu salah satu
manfaat menulis adalah penulis dapat merefleksikan suatu kejadian. Seorang
penulis dapat melihat satu kejadian dari berbagai macam sudut pandang. Eh
bahasan kita melebar, kita tidak membahas manfaat menulis ya. Baiklah kita
lanjut ke tips yang ke-2
Tips ke-2.
Find your color
Setiap orang berbeda
Setiap orang memiliki
kepribadian yang berbeda, kesukaan yang berbeda, dan aktivitas yang berbeda. Antar-penulis
pun memiliki gaya penulisan yang berbeda-beda. Bahkan di dalam satu novel,
terkadang ada gaya penulisan yang berbeda. Berbeda suasana yang ingin dibentuk,
beda pula gaya penulisannya.
Sejauh yang saya pahami (mohon
maaf jika salah), seorang penulis yang baik memiliki karakter yang kuat.
Contohnya adalah raditya dika, memiliki gaya penulisan komedi dan simpel. Atau
dewi lestari, memilki gaya penulisan yang sangat romantis dan sangat hidup. Oleh
karena itu ada baiknya untuk mencari tahu ingin membahas apa, bagaimana
membahasakannya, gaya penulisan apa yang cocok, apa karaktermu (Saya pun masih
mempelajari hal itu).
Oiya satu kesalahan yang sering
saya buat adalah terlalu banyak ide di satu paragraf. Sejauh yang saya pahami,
satu paragraf sebaiknya hanya memiliki 1 ide pokok. Lalu di dalam mengelaborasi
satu ide pokok tersebut, jangan ada ide pokok yang lain yang timbul karena asik
menceritakan suatu hal. Satu paragraf sama dengan satu warna.
Tips ke-3.
Find your motivation not your “inspiration”.
Dulu saya sangat sering bertanya
kepada siapa pun yang saya anggap inspiratif “bagaimana kakak/bapak/ibu
mendapat inspirasi?” Sebuah pertanyaan yang sebenarnya tidak salah dan tidak
ada jawaban yang pasti. Sebuah pertanyaan yang jawabannya selalu ingin
didapatkan oleh siapapun; inspirasi.
Setelah waktu berjalan, sejauh
yang saya pahami saya salah jika mencari inspirasi di luar. Sebenarnya apa yang
harus dicari atau diingat ulang adalah niat di dalam hati, motivasi di dalam
diri. Jika kasusnya adalah menulis, maka yang perlu ditanyakan adalah; untuk
apa aku menulis? Untuk apa aku semangat? Setelah mendapatkan jawaban atas
hal-hal tersebut barulah inspirasi akan datang tanpa diundang.
Seringkali saya menganggap
inspirasi ada di orang lain; kehadiran seseorang akan membuat saya
terinspirasi, kehadiran orang akan membuat tulisan saya lebih baik lagi.
Hal-hal seperti itu rasanya kurang baik jika dipelihara terlalu lama. Selain
niat seharusnya berada di dalam diri sendiri, segala sesuatunya adalah milik
Allah dan akan kembali padaNya.
Jika kita menaruh inspirasi di kehadiran orang
lain, kita akan kehilangan inspirasi jika kita kehilangan orang tersebut.
Tulisan kita akan menjadi kosong, jika tidak ada lagi diri”nya” di dalam hidup
kita. Oleh karena itu; untuk apa saya menulis? Kenapa saya harus bersemangat?
Tips ke-4.
Find your inner circle
Berbahagialah orang-orang yang
memiliki sahabat sejati, sahabat yang berani mengatakan tidak dan berani
membenarkan. Karena kebanyakan orang hanya mengangguk padahal di dalam hati
menggeleng. Sahabat seperti itu cukup langka padahal angka kebutuhannya cukup
tinggi. Jika kamu adalah salah satu
orang yang berbahagia itu, jagalah sahabatmu.
Sahabat seperti itu dapat
membuatmu naik kelas dan menjadi pemantik kesuksesan, termasuk di dunia tulis
menulis. Mintalah sahabatmu untuk mengkritisi atau memberi saran pada
tulisanmu, kalau bisa minta pada lebih dari satu orang. Karena setiap orang
unik, semakin banyak kepala yang membaca semakin baik. Sahabat yang tidak hanya
angguk-angguk mampu memoles tulisanmu menjadi tulisan yang lebih halus dan
dalam.
Tips ke-5.
Never stop learning
Terakhir dan paling penting;
teruslah berkarya, beranilah salah, belajar dari kesalahan, dan teruslah
belajar. Saya teringat-ingat pesan yang dibilang oleh om jay, guru SMP yang
pertama kali menumbuhkan bibit penulis pada diri saya. Beliau selalu dan selalu
bilang, teruslah menulis, lalu perhatikanlah keajaiban yang terjadi.
Mohon maaf jika ada salah-salah, sampai
jumpa di kesempatan berikutnya, sebenarnya saya punya cerita menarik terkait
kuliah kerja nyata (KKN) yang akan saya jalani selama 2 bulan dan dimulai di 2 oktober nanti, semoga saya
sempat menuliskan ceritanya
p.s; saya dan malkist tidak ada hubungan kerja sama apa pun
copyright to amgah.blogspot.com
sumber gambar;
internetdict.com
themuslimvibe.com/
a2ua.com
mindstepsinc.com
vapeaceofmind.com
waterworldmermaids.com
that's interesting!
BalasHapus