Langsung ke konten utama

Puisi untuk Representative Baru


Novandika Kurnia Akbar
Selamat datang di kehidupan para pemimpi
Pemimpi yang memimpikan bisa belajar tanpa harus menghadiri rapat
Pemimpi yang memimpikan bisa tidur cukup sesuka hati
Pemimpi yang memimpikan bisa memikirkan dirinya lebih banyak. Lebih banyak dari memikirkan orang lain

Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah
Kau harus siap menjadi yang tetap berdiri ketika yang lain runtuh
Kau harus siap jika nanti keluargamu pergi satu per satu
dan kau, sendirian, berjuang memanggil mereka untuk kembali

Di balik semua itu, kaulah pemimpin kami
Seseorang yang menjadi panutan kami
Entah kami pergi, atau tetap di sini
Semua, tergantung pada dirimu

Novandika kurnia akbar,
bersiaplah untuk mendengarkan lebih dari biasanya
berpikir lebih dari biasanya
dan berjuang lebih dari biasanya

Semua proses selama satu periode,
menentukan bagaimana kamu nanti akan dikenang
Kau harus percaya pada dirimu
Percaya pada orang orang yang setia padamu
dan percaya kepada Allah
Apa yang kamu tanam, itulah yang akan kamu tuai

Berbuatlah lebih dari yang aku perbuat
Buatlah AMSA-UGM menjadi lebih baik lagi
Bersama teman-temanmu
Anak-anakku 2013

ttd
Abdi Marang Gusti Alhaq
Pendahulumu
dibawakan pada simbolisasi serah terima jabatan, AMSA Night

copyright to amgah.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...

Unta, Ayah, dan Anak (Cerita Inspirasi)

         Suatu hari di padang pasir yang panas. Seorang ayah, seorang anak, dan seekor unta. Mereka bertiga sedang mengadakan perjalanan jauh. Di awal perjalanan mereka berdua naik unta bersama. Panas hari itu sangat terik. Tiba-tiba mereka menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka "Ih itu bapak sama anak jahat banget ke unta. Panas kaya gini untanya disuruh nahan 2 beban."          Karena komentar itu, akhirnya ayah turun dari unta.Membiarkan anaknya yang menaiki unta sendirian. Namun, tak lama kemudian mereka kembali menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka "Ih itu anak jahat banget sama bapaknya, masa bapaknya di suruh jalan, anaknya enak naik unta."          Mendengar komentar tak sedap, sang anak akhirnya turun dari unta. Mempersilahkan ayahnya untuk menaiki unta. Berharap tak menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka lagi. Namun, lagi-lag...