Hari ini aku ingin berbagi di tengah sempitnya waktu dan tingginya tekanan. Siapa tahu ada yang berada di kompartemen yang sama dan bisa saling menguatkan. Hari ini aku ingin mengabarkan ada orang seperti bapak X. Seseorang yang mengerjakan kerjaannya dengan penuh senyuman walapun tak jarang tajam lidah menggores senyumnya.
Singkat cerita beberapa hari ini adalah waktu transisi kuliah. Saat seabrek abrek kegiatan kuliah menjadi mie instan para mahasiswa. Ketika pepatah "gunakanlah waktu luangmu sebelum waktu sempitmu" menjadi terasa di telinga, hati, dan pikiran. Bahasa informalnya; hectic banget bro. Gila gakngerti lagi. Ini gimana biar semuanya bisa seimbang dan ngelakuin semuanya dgn baik.
Aku dulu pernah mengeluh dan menyesal. Karna ternyata ada orang yang kerjaannya lebih banyak tetapi ia lebih banyak diam. Diamnya merupakan emas karena tangannya bergerak menyelesaikan urusannya. Ternyata ada orang yang lebih sibuk dan lebih mengerjakan pekerjaannya dengan baik.
Hari ini aku kembali bertemu dengan orang itu dalam sosok bapak X. Aku ingin berbagi agar tak ada yang sepertiku lagi. Seorang manusia yang harus merasakan pahitnya penyesalan akibat mengeluh.
"Seseorang pernah bilang jangan merasa dirimulah orang yang paling tidak beruntung. Coba lihat sekelilingmu. Lalu, terlalu bangga adalah racun. Ingat asal adalah penawar. Bersyukur adalah kunci dan kebahagiaan adalah gembok. Berusaha adalah pelicin dan malas adalah pengering. Di ujung jalan kita akan kembali dan kehidupan adalah jalan.
Yang terpenting bukan bagaimana menusuknya kritikan seseorang, tetapi bagaimana pintarnya menyaring dan introspeksi. Bukan bagaimana orang menuntut dan tidak peduli, tetapi bagaimana sabar dan tetap niatkan yang baik. Bukan tentang bangga dengan yang dikerjakan, tetapi berterima kasih kepada semua yang telah membantu
Aku yakin ada orang dengan tanggung jawab lebih banyak dariku dan mengerjakan lebih baik dariku. Jadi, saatnya tersenyum dan melupakan keluh.
Terima kasih untuk semua orang yang telah saling menguatkan dan membantu. orang tua, guru, partner di AMSA, partner di PA, partner di kuliah, kosan, bapak tukang ojek, bapak kebersihan, partner skripsi, semuanya yang takbisa detail disebutkan. Kalian semua keren. Memiliki kesibukannya masingmasing tapi masih mau membantu.
Awalnya aku tak mau berbagi tentang ini. Karena takut akan bermakna ganda. Tp seseorang mengubah pikiranku "siapatau tulisanmu bisa jadi manfaat buat orangorang yang samasama lagi pusing?"
Semangat!
Semoga bisa saling menguatkan
Komentar
Posting Komentar