Langsung ke konten utama

Forum Stop TB Partnership Indonesia

        Mengutip Qur'an surat al-insyirah "Bersama kesulitan ada kemudahan" contoh nyatanya adalah bersama OSCE ada liburan. Objective Structured Clinical Examination (OSCE) adalah ujian keterampilan untuk para calon dokter. Kalau di TK ada uji menganyam, di SD ada uji keterampilan melipat baju dan menyetrika, di SMP uji jungkir balik saat olahraga, maka di kuliah kedokteran ada OSCE. OSCE di UGM dilaksanakan di akhir semester genap, momok utama sebelum liburan. Di sana kita di uji berbagai keterampilan yang disesuaikan dengan kurikulum. Salah satu contohnya adalah keterampilan sirkumsisi atau bahasa mudahnya sunat.

       Singkat cerita, setelah OSCE dilalui munculah liburan. Suatu kebahagiaan tersendiri bagi seluruh lapisan masyarakat. Di liburan kali inilah aku dikejutkan dengan undangan rapat Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI). Ternyata walau pun liburan, hal bernama rapat tetap harus dihadiri. Akan tetapi, rapat di tengah liburan ini merupakan kejutan yang cukup menyenangkan.

       Kejutan menyenangkan ini memiliki arti bahwa sebagai mahasiswa kita dapat melakukan hal berguna selain belajar. Terlebih program kemitraan ini terdiri dari berbagai lapisan baik pemerintah atau pun tidak, yang artinya saya dan AMSA akan bekerja sama dengan instansi penting yang memiliki visi sama terhadap pengendalian TB. Benar saja ketika saya datang ke tempat rapat, ada perwakilan dari kemenkes, sayangnya perwakilan WHO tidak dapat hadir dikarenakan larangan berpergian akibat isu kerusuhan pasca pengumuman presiden terpilih.

       Singkat cerita lagi, semoga FSTPI ini benar-benar dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengendalikan Tuberculosis di Indonesia. AMSA-Indonesia berkomitmen di dalam FSTPI untuk memerangi dan mengendalikan TB. Melalui artikel ini pula saya melampirkan "Notulensi Rapat #1 Forum Stop TB Partnership Indonesia Pokja Komunikasi Publik

        Intermezzo: Semoga dengan adanya FSTPI, liburan dapat menjadi bermanfaat. Banyak hal untuk beraktualisasi diri. Salah satu pedoman adalah apa yang dikatakan Rasulullah SAW "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain." Salah satu aktualisasi diri adalah berorganisasi. Saya berharap ke depannya AMSA-Indonesia dapat terus bermanfaat untuk anggotanya dan masyarakat luas. Organisasi dapat menjadi tempat mencari kebermanfaatan dan memberi kebermanfaatan.

Learning to do, living to serve
AMSA-Indonesia 2014/2015

copyright to amgah.blogspot.com
sumber gambar: http://www.stoptbindonesia.org/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...

Koas Penyakit Dalam FK UGM

Koas Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Halo semua pembaca! lama tidak berjumpa di ruang maya ini. Semoga teman-teman, bapak, ibu, semuanya dalam keadaan sehat. Kali ini aku ingin bercerita tentang stase besar terakhirku. Kisah nano-nano yang tak terlupakan, tentunya tiap bagian hidup kita memiliki keunikan dan spesialnya masing-masing. Ini kisahku Sepuluh minggu tulang punggung dokter umum. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bagian lain, IPD memang menyumbang peran besar. Sewajarnya punggawa ilmu penyakit dalam (IPD) menginginkan koasnya pintar-pintar. Berbagai program telah disiapkan oleh dosen-dosen kita yang luar biasa. Program pertama adalah bimbingan koas. Aku rasa tidak ada cerita khusus di bimbingan koas. Tips belajar sebelum stase?  Maaf ya menurutku pribadi tidak perlu. Saranku perdalamlah ilmu yang disukai; ilmu jual beli yang baik? ilmu agama? ilmu-ilmu yang bermanfaat yang mau diamalkan. Manfaatnya dobel; manfaat belajar + manfaat mengamalkan. Mengapa tidak perlu bel...