Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Kunang-kunang

Kunang-kunang Ketika semua cahaya pergi menghilang, cahaya miliknya tetap bersinar. Ketika warna hitam menjadi mayoritas, ia dengan warna putihnya memilih menjadi minoritas. Ketika gelap datang, ia hadir menemani. Ketika seluruh cahaya pudar, ia menampakkan kecantikannya. . Untuk para kunang-kunang yang telah bersedia hadir di tengah gelap gulita. Untuk para kunang-kunang yang mengepakkan sayapnya, membuat suara lirih, tanda sepi tak sepenuhnya sepi. Terima kasih. Untuk satu kunang-kunang yang tampak bersinar lebih terang, selamat terbang, gapai cita-citamu. (Jantung dan pembuluh darah menunggu). ---- Dibuat pada tanggal 19 November 2012, terlewat 7 hari.  Jadikan kenangan sebagai motivasi.  Pantaskan diri untuk hal yang lebih baik.  Hal yang lebih baik itu menunggumu, menunggu sampai kamu pantas untuknya.  Hal yang lebih baik itu bisa dalam bentuk apa saja. Sumber Gambar: http://www.sleeplessinkl.com/2010/09/13/my...

Satu Manusia Utuh, Simbol Keberagaman + Doa untuk Palestina

       Pengumuman: Halo semua :D untuk post kali ini aku akan bercerita tentang sebuah keberagaman. Sebelum beranjak ke keberagaman, aku ingin mengajak para pembaca yang terhormat untuk ikut bersama mendoakan saudara-saudara kita di palestina. Jangan biarkan keberagaman bermutasi menjadi kekerasan yang menakutkan, tumbuhkan keberagaman dengan DNA asli yang menyuarakan kedamaian dan toleransi.        Mari kita doakan agar konflik zionist - palestina segera selesai. Semoga tidak ada lagi dentuman bom yang disertai teriakan histeris. Semoga tidak ada lagi tangisan pilu yang mengalir bersama darah. Semoga tidak ada lagi kematian akibat peluru-peluru yang tak punya perasaan. insert gambar: Keberagaman, Save Gaza from Seoul Jumat, 12 Oktober 2012 di laboratorium anatomi FK UGM. Aku memandang gedung kubus berwarna putih tersebut dan melihat aura yang berbeda, aura yang lebih menyeramkan dibanding hari-hari sebelumnya. Aku kir...

Mengapa? Bukankah?

Part 1: Mengapa? Mengapa membuang sampah di tengah jalan yang tenang?  Mengapa memutus semua benang yang terajut ketika satu benang tertarik dan putus? Mengapa hanya mengingat rasa yang asam dan melupakan rasa yang manis? Mengapa hanya melihat noda hitam di tengah-tengah kertas putih?   +++ Part 2: Bukankah? Bukankah lebih nyaman bila sampah disimpan sendiri lalu dibuang, tidak ditebar di tengah jalan? Bukankah sayang untuk memutus semua benang hanya karena satu benang tertarik dan putus? Bukankah lebih menyenangkan untuk mengingat yang manis, menambahkan gula, dan melupakan yang asam? Bukankah masih ada bagian yang putih di kertas itu? Mengapa berfokus pada keburukan ketika kebaikan masih ada? Apakah kebencian layak untuk menggantikan kebaikan? Apakah kebaikan layak untuk dilupakan? Artikel Terkait: Melihat Kesalahan Orang Lain Sumber Gambar:  muahahazz.blogspo...