Langsung ke konten utama

Anak Kecil Berbicara Politik

Seperti yang kita tahu bahwa bangsa Indonesia kini sedang diributkan semua hal tentang politik, semua paratai mencoba membangun kekuaannya, mencoba meraih kekuasaan atas negri yang haus akan pemimpin yang bisa merubah nasib bangsa ini. Indonesia, negri yang punya banyak kekayaan tetapi rakyatnya banyak pula yang kelaparan. Dalam tulisan ini saya tidak melakukan kampanye dan tidak mendukung pihak siapapun.

Partai-partai melakukan komunikasi politik dan mencoba membangun koalisi, berita itu sudah tidak asing lagi di kuping masyarakat. Namun, yang terpenting daripada itu semua adalah tujuan para partai melakukan koalisi adalah hanya untuk yang terbaik untuk rakyat, untuk Indonesia dan untuk kepentingan semua. Tidak hanya untuk meraih kekuasaan dan kursi yang empuk di istana. Akan tetapi saya masih melihat bahwa para partai masih mementingkan kepentingannya sendiri. Semoga maksud dan janji-janji dari semua partai tersebut itu jujur dan semua dilakukan untuk Indonesia, Kita semua berharap pemilu dan pilpres akan berjalan lancer dan Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi.

Keluar dari topic, ada sebuah video yang menceritakan kehidupan nyata yang menyedihkan di dunia ini, isinya lumayan serem kalau mau lihat silahkan ke http://www.youtube.com/watch?v=q58_1bCh2ig. Bercerita tentang kesengsaraan dan kesedihan orang-orang yang tidak beruntung di dunia ini, kita semua harus bersyukur dengan apa yang sudah didapat. Jangan mengeluh atau menyatakan Tuhan itu tidak adil sebelum Anda melihat video ini

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tips Koas IPD FK UGM

Banyak sekali hal-hal yang tidak tertulis dalam peraturan namun dalam kenyataan sangat dipegang. Contoh; ketuk pintu saat hendak memasuki ruangan. Pastilah kertas peraturan semakin penuh jika setiap peraturan tidak tertulis ikut ditulis. Sayangnya masih ada saja beberapa koas yang mungkin lupa kalau ada hal tersebut. Oleh karena itu kewajiban bagi koas yang ingat untuk mengingatkan. Kalau yang lupa tidak mau mengingatkan, semoga Tuhan mengingatkannya. Namun, kita di sini tidak membahas peraturan tak tertulis melainkan tips tak tertulis. Beberapa tempo lalu -- di sini -- aku telah menuliskan bagaimana koas dituntut untuk memiliki inisiatif. Namun sayangnya, pendidikan kita tidak sinergis untuk mendidik kami menjadi pribadi inisiator. Contoh? Ada bagian dimana salah menginisiasi berakibat fatal, lebih baik manggut-manggut angguk-angguk. Lalu hadirlah artikel ini yang semoga dapat membantu Anda jika ingin IPD lebih bermanfaat. Tentunya pembaca lain sangat diundang untuk berbagi ...

Terima Kasih Dokter Thomas

#Koas FK UGM Ilmu Penyakit Dalam RSUD Banjarnegara Hari ini tugas refleksi kasus kami rampung *yeay*. Namanya dr. Thomas Effendi spesialis penyakit dalam. Konsulen kesayangan kami di Banjarnegara yang sangat kami hormati. Kebaikan hati beliau disimpan oleh puluhan mungkin ratusan koasnya. Sebut saja dr. Endro, residen penyakit dalam yang dulu koas di tempat yang sama, masih menyimpan kesan betapa baiknya dr. Thomas.                 ‘ One of the best consultant and teacher that I ever met’ terkesan berlebihan memang. Namun, kalau kita tanya ke pensiunan koas IPD Banjarnegara, siapa yang tidak mengiyakan? Kebaikan pertama: sudah jadi omongan langit bahwa koas IPD di Banjar benar-benar menjadi dokter muda. Loh kan situ memang dokter muda?. Yes, tapi tidak melulu dokter muda bisa menjadi dokter muda. Di Banjar, kita benar-benar memanajemen pasien, keputusan kita benar-benar dianggap. Kasarnya hidup matinya...

Unta, Ayah, dan Anak (Cerita Inspirasi)

         Suatu hari di padang pasir yang panas. Seorang ayah, seorang anak, dan seekor unta. Mereka bertiga sedang mengadakan perjalanan jauh. Di awal perjalanan mereka berdua naik unta bersama. Panas hari itu sangat terik. Tiba-tiba mereka menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka "Ih itu bapak sama anak jahat banget ke unta. Panas kaya gini untanya disuruh nahan 2 beban."          Karena komentar itu, akhirnya ayah turun dari unta.Membiarkan anaknya yang menaiki unta sendirian. Namun, tak lama kemudian mereka kembali menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka "Ih itu anak jahat banget sama bapaknya, masa bapaknya di suruh jalan, anaknya enak naik unta."          Mendengar komentar tak sedap, sang anak akhirnya turun dari unta. Mempersilahkan ayahnya untuk menaiki unta. Berharap tak menemui sekumpulan orang yang membicarakan mereka lagi. Namun, lagi-lag...