Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Pahit Ada untuk Menunjukkan Manis

Aku mengamati hidup temanku, ada beberapa hal yang aku catat darinya. Hidup tak sepenuhnya manis, kadang ada sedikit rasa pahit membumbui hari-hari. Ia bilang padaku, karena ada rasa pahit itu ia jadi tersadar akan hal manis yang kadang ia telantarkan. Ia berjanji padaku, ketika manis kembali mendominasi, ia ingin lebih bersyukur. Dan untuk sekarang, ia bilang ia ingin berjuang untuk kembali menghadirkan manis dan mengusir pahit.  Jadwal kuliah tak selamanya longgar, kadang jadwal kuliah membuatnya menjadi sangat sibuk. Ia bilang padaku, karena itu ia jadi tahu, bahwa kelonggaran jadwal kuliah adalah nikmat yang seharusnya selalu disyukuri. Dan jadwal kuliah yang padat membuatnya belajar bahwa waktu itu berharga dan harus digunakan sebagaimanamestinya.  Mendapatkan pasangan tak selamanya selalu baik, kadang dapat juga yang belum baik. Ia bilang padaku, hal ini membuatnya jadi tahu mana wanita yang baik mana wanita yang belum baik. Membuatnya belajar untuk kelak jika ...

Aku Jatuh Cinta

Aku jatuh cinta pada ayah dan ibuku, yang cintanya tersirat dalam setiap bulir kata Aku jatuh cinta pada teman-temanku, yang cintanya beradu dengan gengsi   Aku jatuh cinta pada musuhku, yang cintanya telah mengokohkan kerapuhanku Aku jatuh cinta pada pemain di balik layar, yang cintanya sering terabaikan Aku jatuh cinta pada diri-Mu, yang cintanya Maha Cinta

Melihat yang Tak Terlihat

      Artikel ini bukan tentang hantu atau pun penampakan. Artikel ini bercerita tentang kebenaran yang tersembunyi. Dalam hidupku, aku pernah melihat hal-hal yang tersembunyi.   Hal yang membuatku mengucap syukur, membuatku malu jika aku mengeluh.       Salah satu kasus:       Ada temanku yang terkena penyakit glaukoma. Kata dokter, ia takkan pernah bisa lepas dari glaucoma, dengan kata lain penyakitnya tidak bisa sembuh. Setiap dua minggu ia harus membeli obat yang harganya 200rb. Setiap hari ia harus meneteskan obat mata, agar penyakitnya tak bertambah parah.        Ia bilang padaku tentang penyakitnya, ketika aku bercerita tentang penyakitku. Saat itu, aku telah melihat apa yang tak terlihat.       Ketika hanya melihat apa yang terlihat: Ia selalu berhemat padahal punya gadget-gadget modern yang harganya mahal. Ia rajin belajar, kadang menjauh...